LEBAK, SEKILASINDO.COM – Andika, lahir dari keluarga tidak mampu, yakni pasangan pasangan Acip (61) dan Arnati (49), warga Kampung Cihandiwung RT. 07 RW. 04 Desa Parungsari Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak, Banten. Minggu, (22/12/2019).
Sejak kelas 3 (tiga) SD, Gigitan ular berbisa memaksa Andika untuk di amputasi hingga dirinya kehilangan kaki sebelah kiri, dan harus menjalani kesehariannya dengan di bantu tongkat.
Namun, semua itu tak menjadi penghalang bagi dirinya untuk meraih prestasi. Terbukti, hingga kini dirinya menginjak Kelas 10 di SMKN 1 Wanasalam, pada semester gasal tahun ajaran 2019/2020, ia mampu menjadi juara 1 (pertama).
Bahkan, saat diwawancara oleh wartawan sekilasindo, pria yang terlihat sedang menyapu di halaman rumahnya, mengutarakan keinginannya untuk bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan.
“Harapan saya pak, Saya ingin sekolah setinggi tingginya dan saya ingin membahagiakan ke dua orang tua saya pak,” ungkap Andika, yang merupakan siswa SMKN 1 Wanasalam, Jurusan Teknik Mesin Industri.
Keinginan untuk menjadi presenter, melekat kuat pada diri Andika.
“Saya ingin jurusan untuk jadi peresenter,” tambahnya.
Sementara itu, Acip (61), ayah Andika, selaku orang tua dirinya selalu mendukung niat baik anaknya. Namun, keterbatasan ekonomi menjadi ganjalan untuk mewujudkan cita – cita anaknya tersebut. Akhirnya, hanya do’a dan harapan agar Pemerintah bisa menjembatani cita – cita buah hatinya.
“Andika hayang boga suku palsu (Andika ingin punya kaki palsu), hayang sakola tinggi (ingin sekolah tinggi / kuliah) hayang di modalan ku pamarentah (ingin di bantu oleh Pemerintah),” harap Acip.
Baca juga:
http://www.sekilasindo.com/2019/12/21/siswa-tuna-daksa-berprestasi-harapkan-bantuan-kaki-palsu/
Reporter: Usep