TAKALAR, SEKILASINDO.com — Proyek Pasar Rakyat di Dusun Malolo, Desa Ko’mara, Takalar dengan anggaran Rp 5,131 Miliar terancam tak selesai akhir tahun 2018 ini.
Terlihat dari kesiapan rekanan yang hanya baru mencapai 60 % saja pengerjaannya.
Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lankorasham, Mukhawas Rasyid, SH, MH. Pihaknya telah melakukan inspeksi terhadap progres pembangunan pasar Rakyat tersebut.
Hasilnya, pihaknya menemukan kesiapan rekanan yang baru mencapai 60 persen pembangunan sementara batas waktu pembangunan 84 hari dan berakhir 31 Desember 2018, belum membuahkan hasil maksimal.
“Hingga saat ini masih jauh dari harapan. Saya ragu bisa diserahterimakan pada 31 Desember mendatang,” ujar Mukhawas Rasyid ke Sekilas Indonesi.com, Sabtu (22/12/2018).
Menurut Mukhawas Rasyid, hal ini tak lepas dari sistem lelang pemkab yang menjadikan banyak pekerjaan yang sulit selesai tepat waktu. Belum lagi banyaknya proyek bermasalah di Takalar.
“Kami akan menanyakan kepada rekanan nanti, apakah bisa diselaikan atau tidak dalam waktu dekat ini, kalau tidak bisa selesai sampai akhir 31 Desember, saya minta ke Dinas Perdagangan Kabupaten Takalar putus saja kontraknya,” ucap Mukhawas Rasyid
Sementara itu, pihak pelaksana kontraktor maupun konsultan yang berusaha di konfirmasi beberapa hari lalu tak ada ditempat.
“Di Limbungki tinggal kontraktornya Pak, tidak datangki ini hari,” kata Fajar, pengawas lapangan Pasar Malolo. (Ady Emba)