MAKASSAR – Penganiayaan warga terhadap supir truk atas nama Yus Yunus asal Desa Sugihwaras, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar kini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Penganiayaan tersebut terjadi di Jalan Trans Nabire, Kabupaten Dogiayai, Papua tepat pada hari Minggu, (23/2/2020).
Yus Yunus yang di tuding sebagai orang yang menabrak salah satu warga dan seekor babi hingga tewas kemudian di datangi oleh beberapa warga dan di pukuli dengan kayu hingga bercucuran darah di bagian kepala yang mengakibatkan Yus Yunus kehilangan nyawa.
Muh.Nurhidayat.S selaku Kabid Advokasi Non Letigasi PB Gerak Misi (Gerakan Rakyat Dan Mahasiswa Indonesia) angkat bicara terkait dengan tewasnya Yus Yunus.
“Saya sangat menyesalkan tindakan aparat kepolisian yang berada di lokasi penganiayaan tersebut dan saya juga mangindikasi bahwa aparat kepolisian melakukan pembiaran penganiayaan sehingga Yus Yunus Meninggal dunia.
Lanjut “Video yang beredar di media sosial tentang penganiyaan warga terhadap Yus Yunus tampak dengan jelas bahwa aparat kepolisian tidak mampu untuk melakukan pengamanan secara maksimal terhadap Yus Yunus”, Ucap dengan suara kekecewaan.
Muh.Nurhidayat.S, menantang Polda Papua untuk segera menangkap dan memenjarakan pelaku penganiayaan Yus Yunus sesuai dengan aturan yang berlaku di negara kita. Ia juga meminta kepada Polda Papua untuk segera memberikan atensi kepada aparat kepolisian yang berada dalam lingkup Papua agar tidak lemahdalam melakukan pengamanan.
“Jikalau tidak mampu menuntaskan kasus tersebut sesegera mungkin, Irjen Paulus Waterpauw selaku Kapolda Papua harus turun dari jabatannya karena tidak layak menjadi seorang pemimpin khusunya di Papua”, tutupnya.
