BABEL-Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Didit Srigusjaya tersentuh hatinya dan kesal setelah mendengar pengusaha hotel ada larangan bagi siswi SMK yang magang memakai hijab,” Ujar Didit Srigusjaya pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) didalam ruangan Banmus DPRD Babel, Senin (03/02/2020).
“Saya sangat menyayangkan adanya beberapa hotel dan restoran khususnya di Kota Pangkalpinang yang melarang siswi SMK dan para karyawannya untuk mengenakan hijab.
“Saya seorang muslim sangat sedih melihat kenyataan ini, seharusnya pihak hotel dan restoran ini tidak boleh membedakan dalam hal keyakinan,”Ucap Didit.
Hadir pada acara tersebut Ketua DPRD Babel, Didit Srigusjaya, Wakil Ketua DPRD Babel, Amri Cahyadi, Ketua dan Wakil Ketua Komisi IV beserta Anggota DPRD Babel, Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI), Para Pengusaha hotel, Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Babel.
Didit menjelaskan, aturan yang diterapkan oleh pihak hotel dan restoran tersebut bertentangan dengan UU Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tepatnya Pasal 5 dan 6 yang berbunyi setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan.
Berdasarkan data informasi dari Dinas Pendidikan Babel, Didit menyebutkan ada delapan hotel dan restoran yang menerapkan aturan tersebut, yakni, Hotel Soll Marina, Hotel Santika, Novotel, Hotel Bangka City, Hotel Menumbing, Swiss-Belhotel, Hotel Sahid, dan Tan Kasteel Restoran.
Namun tak berhenti disitu saja, ada tiga pengusaha milik hotel di wilayah Bangka Belitung memberikan klarifikasi pada saat acara rapat dengar pendapat berlangsung di ruangan Banmus DPRD Babel.
Ketiga Pengusaha hotel yang masuk daftar pendataan Dinas Pendidikan tersebut terkait hotelnya dianggap tidak boleh memakai hijab baik untuk siswi yang sedang magang maupun bagi karyawannya.
Akan tetapi, ketiga pengusaha hotel tersebut membantah dan mengklarifikasi bahwa tidak benar jika kami melarang siswi yang magang ataupun bagi karyawan kami. Selama ini karyawan kami mengenai hijab apalagi siswi yang selama magang ketempat kami tidak pernah kami untuk melarang mereka mengenai hijabnya.
Ketiga hotel yang boleh mengenai hijabnya saat bertugas ditempat kami antara lain adalah hotel santika, hotel bangk city dan hotel menumbing.
Lanjut Didit menambahkan,“Alasan mereka bahwa mereka mengacu kepada aturan (pusat-red) diluar negeri, saya katakan, ini Indonesia, siapapun orangnya, apapun negaranya, dikala dia (pengusaha-red) invest ke Indonesia, wajib menggunakan atau menerapkan hukum di Indonesia,” tegasnya.
Oleh karena itu, disampaikan Didit, dirinya meminta Komisi IV DPRD Babel untuk membuat format aturan untuk pihak hotel melalui RDP bersama Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja, dan Dinas Pariwisata.
“Ternyata alhamdulillah ada hikmahnya atas kejadian ini, tidak semua hotel yang memberlakukan hal seperti itu, kecuali ada beberapa hotel kelas mewah, tapi tiap-tiap hotel sudah berkomitmen, seperti Novotel, dua bulan lagi mereka akan memberlakukan aturan bagi ingin memakai jilbab, silahkan memakai jilbab, termasuk juga Soll Marina,” ungkapnya.
“Hanya kita minta kalau bisa secepat mungkin, karena ini menyangkut daripada seorang identitas muslim, intinya clear semuanya, akan segera kita tindak lanjuti,” tandasnya.
HRD Swiss-Belhotel, Syamsul, mengatakan pihaknya tidak serta merta melarang siswa magang di hotelnya mengenakan hijab.
Menurutnya, aturan tersebut bisa dirubah dengan meminta izin dari pusat apalagi hotel yang dikelolanya adalah hotel internasional.
“Tadi kan sudah saya sampaikan saat rapat. Intinya sih aturan memang sudah dari sananya. Bukan maksudnya siswa yang datang pakai jilbab serta merta kita suruh lepas, tidak ya. Saya selaku koordinasi dengan pusat di Jakarta karena hotel kami management internasional. Selama ini yang magang kebetulan dari SMK 3 tidak memakai jilbab,” ungkap Syamsul.
Syamsul juga menambahkan, Swiss-Belhotel juga tidak seluruhnya melarang siswa magang untuk berhijab.
“Kalau nanti ada siswa magang yang berjilbab ya kita terima dengan meminta izin dari Jakarta karena semua corporate semuanya diatur disana. Contoh Swiss-Belhotel di Lampung ada yang memakai hijab,” jelasnya.
(Budi)