MALINGPING, SEKILASINDO.COM – Sejumlah aktivis dari berbagai elemen warga dan mahasiswa di Lebak selatan (Baksel) melaksanakan gelar ‘Festival Jalan Butut’ sekaligus doa bersama dan pengumpulan sumbangan amal untuk korban banjir dan longsor di beberapa kecamatan di Lebak, Acara berlokasi di Pendopo Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, pada Sabtu malam (04/01/2020).
Dikatakan, Ketua Ikatan Mahasiswa Cilangkahan (IMC), Galih Januar, selaku ketua panitia festival, dalam kegiatan ini pihaknya menggelar acara tersebut sembari melakukan pengumpulan sumbangan, acara festival yang digagasnya bersama Himakom Unma Banten juga bersama organ lain tersebut menurutnya sebagai pelaksanaan agenda yang direncanakan lebih sebulan lalu.
“Ya, ini hanya bentuk pengumpulan aspirasi sejumlah data jalan butut di Lebak selatan yang sudah kita kumpulkan dari semua elemen warga se Baksel. Nanti aspirasi dari festival ini kita bawa ke wakil rakyat sebagai memo aspirasi. Jadi bapak ibu DPRD Lebak tidak perlu cape-cape nyerap aspirasi soal jalan butut di Baksel, ini datanya ada pada kita sebagai keluhan warga di selatan Lebak yang selama ini tersiksa oleh jalan yang pada butut,” ujar Galih.
Sementara itu, Rojai, selaku panitia penggagas dari organisasi Himakom Unma mengharapkan kepedulian pemerintah dan legislatif untuk memberikan pengejewantahan dari makna sila ke 5 dalam Pancasila.
“Hak warga untuk mendapatkan pembangunan dan kenyamanan dalam bertransportasi perlu dijawab oleh pemerintah sebagai bentuk mewujudkan rasa keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Kami juga manusia yang butuh dimanusiawikan, punya hak yang sama, jangan sampai suatu daerah kesulitan untuk akses bepergian saja, mau bagaimana maju ekonomi warga jika jalan rusak dibiarkan bertahun-tahun seperti di daerah saya,” ungkapnya.
Terpisah, Ketua Umum Himakom Unma Banten, Winda Trimulyani menyebut, kegiatan tersebut sekaligus ajang pengumpulan dana sumbangan kemanusiaan untuk mereka korban terdampak banjir dan longsor di beberapa kecamatan di Lebak.
“Iya, walaupun acara ini berbenturan dengan suasana duka Lebak, dalam hal ini sambil menggelar festival kita juga awali dengan doa bersama untuk saudara-saudara yang terdampak sekaligus pengumpulan sumbangan untuk para korban bencana di sana,” terang Winda.
Pantauan, dalam acara yang dihadiri ratusan aktivis se Baksel tersebut dibuka dengan selingan giat seni, slide poto jalan-jalan rusak, dialog publik antar tokoh dan diselingi do’a juga pengumpulan sumbangan untuk korban bencana banjir Lebak.
Reporter: Ujang Iskandar/Rilis