KENDARI, SEKILASINDO.COM-3 siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Tiworo Tengah (Titeng) mewakili Kabupaten Muna Barat (Mubar) di ajang lomba debat bahasa Inggris se- Sulawesi Tenggara (Sultra), yang akan di laksanakan di Hotel Qubra, Kendari 30 April – 2 Mei 2019.
Lomba debat bahasa Inggris ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra. Ke tiga siswa tersebut yakni, Riyan Adi Nugraha, Sitti Manfaati, dan Wa Ode Muzdalifah. Mereka bersaing dengan 12 Kabupaten se- Sultra dan kurang lebih 102 orang peserta yang mengikuti kegiatan tersebut.
Kepala SMAN 1 Titeng, La Badi, S. Pd., mengaku bangga terhadap ke 3 siswanya yang mengikuti lomba debat tersebut.
“Bukan juara yang kami harapkan tetapi dalam proses ini adalah sebuah pelajaran dan sebuah pengalaman yang sangat berharga. Dan perlu diketahui bahwa, walaupun SMAN 1 Titeng baru berdiri selama kurang lebih 1 tahun, tetapi sudah mampu mewakili daerah di lomba debat bahasa Inggris ini. Ajang ini juga merupakan suatu kebanggaan terhadap kami, karena sekolah kami bisa dikenal oleh masyarakat luas, bahwa ternyata SMAN 1 Titeng it mempunyai siswa-siswa yang cakap dalam berbahasa Inggris”. Ungkapnya, Rabu (01/05/2019)
Di tempat yang berbeda, saat dihubungi via telepon, pendamping tim debat SMAN 1 Titeng , Al Dirsas mengatakan, ke tiga siswa yang mengikuti lomba debat tersebut adalah siswa yang benar-benar terpilih dan siap bertarung serta membawa nama baik sekolah dan daerah.
“Siswa yang yang kami utus adalah siswa pilihan, karena di SMAN 1 Titeng itu 40% siswanya bisa dibilang sudah bisa bercakap bahasa Inggris, sebab di sekolah kami adakan les kursus gratis bahasa Inggris, dan mereka masih berpeluang lagi untuk mengikuti lomba debat bahasa Inggris tahun depan, karena mereka saat ini masih duduk di bangku kelas 10”. Pungkasnya, (01/05/2019).
Dirsas berharap, para siswa SMAN 1 Titeng ini bisa meraih hasil positif dan optimis memberikan hasil yang terbaik pada kegiatan ini.
“Saya berharap mereka optimis dan bisa bersaing dari para peserta lainnya, serta bisa membawa nama baik sekolah dan daerah. Meskipun persiapan kami kurang matang, karena 7 hari sebelum kegiatan ini kami baru diberi tahu”. Tutup pemuda jebolan kampung Inggris, Kediri ini. (Deddy)
