SULA.SEKILASINDO.COM – Banyaknya masalah yang terjadi selama Proses pelaksanaan pemilu serentak tanggal 17 April 2019 kemarin membuat Alawan Buamona Selaku Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Kepulauan Sula Menduga KPPS tidak transparan dalam penghitungan Suara di Desa Wai Bau.
Alawan menduga ada kejanggalan saat perhitungan suara di tiga TPS Desa Wai Bau. Hal ini kemudian disampaikan pada saat pleno di tingkat kecamatan. Saat pleno, beberapa saksi-saksi dari parpol-parpol meminta perhitungan suara ulang di empat TPS.
Panitia Penyelenggara Pemilu (PPK) Kecamatan Kota Sanana kemudian melakukan Penghitungan Suara ulang yang berlokasi di Aula kantor Kecamatan kota Sanana Desa Waihama, Rabu (24/04/19).
Pada saat perhitungan suara ulang, terdapat perbedaan suara antara from C1 Pleno dengan jumlah suara tercoblos. Itu terjadi di hampir semua partai politik seperti Golkar, PDIP, dan PKB. PDIP.
Sebagai contoh, terjadi penambahan suara di caleg nomor 2 sebanyak 14 suara yang terbagi di 4 TPS, begitu juga beberapa caleg PDIP lainnya yang juga mendapat tambahan 1 suara dari sebelumnya tidak ada suara. Untuk PKB caleg nomor 6 Marji Fatgehipon mendapat tambahan suara menjadi 70 suara. Sedangkan partai Gerindra bisa berkurang hingga 9 suara.
Ketua PPK Sanana Sudirman Marius saat di tanya awak Media mengatakan, pembongkaran kotak suara tersebut berdasarkan kesepakatan semua saksi dan Panwaslu Kecamatan.
“Tidak semua terjadi perubahan suara hanya beberapa saja, “kata Sudirman, (Jamil)