OPINI, SEKILAS INDONESIA-Bangsa yang tumbuh besar adalah bangsa yang mempunyai pemuda jiwa nasionalisme yang bertekad membangun bangsa nya.
Sumpah pemuda lahir di Negeri ini sejak 90 tahun yang lalu. Sumpah yang begitu sakral yang tercatat dalam sejarah, para pemuda pemudi dan mahasiswa untuk membangun negeri dan mengusir penjajah adalah bukti bahwa mereka adalah pedoman bangsa, mereka adalah harapan bangsa.
Berbagai macam bahasa menyatu berkumpul menyatakan kesediaannya untuk bersatu demi bangsa Indonesia. Suku, ras dan agama bukan penghalang bagi pemuda saat itu untuk berjuang demi negara Indonesia.
Sejak puluhan tahun yang lalu itu, masih kah kita pemuda dalam kategori harapan bangsa? Masih kah kita kokoh mempertahankan jiwa nasionalisme kita?Atau mungkin bahkan kita sudah disibukkan dengan berbagai kecanggihan dan kemewahan teknologi.
Sudah sangat sibuk dengan gadget, atau bahkan sibuk dengan nongki di cafe sembari bermain game. Dan dilumuri bahkan dengan budaya budaya asing.
Jiwa ideologi kita mungkin sudah berstatus miskin, yang sudah tidak lagi peduli dengan bangsa, padahal harapan bangsa ada di pundak kita. Sekarang kita hanya berlomba menunjukkan eksistensi diri. Ingatlah pemudah, silahkan mengekpresikan diri, turuti perkembangan zaman, tapi sadarkah kalian jika masa depan bangsa ada di pundak kita. jangan jadi penjilat layak kah rasanya jika sumpah pemuda itu sudah tidak berkutik apa apa?
Sedih rasanya ketika pemuda hanya dijadikan perpeloncoan untuk ajang propaganda. Dibungkam mulutnya dengan money politic dan dijanjikan dengan jabatan.
Para pemuda bangkitlah, Ibu Pertiwi merindukan aksi mu. Siapapun kalian, berasal dari suku manapun, beragama apapun selama kalian para pemuda Indonesia, tugas kalian hanya satu Kokohkan bangsa ini dengan integritas mu.
Akan menjadi starting point penting di hari refleksi sumpah pemuda. setidaknya tanyakan kepada dirimu apa yg sudah kalian berikan terhadap bangsamu, jgn tanyakan apa yang bangsa mu berikan ke dirimu.
Jadilah solusi terhadap bangsa mu, jadi pelopor sesama pemudah untuk merefleksikan Pancasila dalam kehidupan mu. Karena Republik ini tercederai oleh para pecinta korupsi. Hanya memikirkan pribadi maupun kelompok tanpa mengedepankan jiwa nasionalisme.
Membangun bangsa itu melalui daerah-daerah ,Kembalilah dan bangun daerah mu, bangsa mu sangat membutuhkan, bangsa miskin dengan orang cerdas dan kaya dengan orang sok pintar.
Penulis : Furqan Ali Yusuf (Ketua MG sulsel)
Editor : AR