MAKASSAR, SEKILASINDO.com – Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sulsel telah bersepakat menolak usulan dari tim transisi Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, Prof Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (Prof Andalan) perihal sewa Helikopter.
Kesepakatan ini diambil usai menggelar rapat pimpinan dewan bersama Ketua Fraksi, dan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) terkait Rancangan KUAP dan PPAS di ruang ketua DPRD Sulsel, Senin 20 Agustus 2018.
“Kita sepakat helikopter kita tolak. Karena anggaran perubahan tidak boleh ada nomenklatur baru,” kata Ketua DPRD Sulsel, Mohammad Roem usai menghadiri rapat pimpinan.
Lanjut Roem membandingkan selama 10 tahun, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjabat sebagai Gubernur Sulsel, tidak pernah menganggarkan secara khusus untuk Helikopter.
Hanya saja selalu digunakan dana aksetil yang selalu dipakai ketika hadiri kegiatan yang mendadak. Ia mengatakan banyak persoalan dan kebutuhan masyarakat yang lebih penting dan prioritas. Daripada item yang diusulkan terkait dengan sewa helikopter.
Sementara Ketua Fraksi Golkar, Kadir Halid mengatakan Helikopter yang digunakan selama kepemimpinan Syahrul Yasin Limpo itu tidak menggunakan dana khusus.
Namun dana tak terduga. Dana itu kata dia, sebesar Rp 15 Miliar tahun sebelumnya. Untuk tahun ini tinggal Rp 5 Milir karena telah dipotong Rp 10 Miliar. “Ini tidak boleh dianggarkan secara khusus,” tutup Kadir.
Editor : Sukri SR