JENEPONTO – Pemerintah kabupaten Jeneponto, percepatan penerunan angka stunting pada kondisi gagal tumbuh pada anak balita, akibat kekurangan gisi kronis terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Acara rembuk stunting tingkat kabupaten Jeneponto, yang dilaksanakan diruang pola panranuanta, Kantor Bupati Jeneponto, Kamis, (11/06/2020).
Bupati Jeneponto Iksan Iskandar membuka acara rembuk stunting, menggatakan dalam, bahwa rembuk stunting merupakan suatu langkah penting untuk memastikan rencana intervensi penurunan stunting yang dilakukan bersama seluruh stakholder pemerintahan dan lembaga lainnya.
Menurut, data sebaran berbasis elektronik online pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGB) dengan 18 indikator capaian program terdapat 10 Desa, yang prevelensi balita stunting 20% Desa, tersebut Yakni Desa Bontocini, Desa rumbia, Desa kayu loe barat, Desa bontomanai,Desa pallantikang, Desa lentu, Desa parasangeng beru, Desa pao, Desa lebangmanai dan Desa lebangmanai utara.
“Hasil dari kegiatan rembuk stunting ini diharapkan dapat menghasilkan komitmen bersama, dalam penanganan stunting secara terpadu,” ujar Bupati Jeneponto dua priode itu.
Plt Kasubag Humas Pemda Jeneponto Mustaufiq, Menambahkan kegiatan dihadiri oleh Forkopimda, pemangku kebijakan hingga tingkat desa dan kelurahan.
“Bertujuan untuk menyatukan sudut pandang, dalam penangganan stunting di jeneponto,” tambah Kabag Humas Jeneponto Mustaufiq.
Reporter : Firman.
