PANDEGLANG, SEKILASINDO.COM – Warga Desa Sikulan Kecamatan Jiput Kabupaten Pandeglang memprotes keberadaan sebuah tower atau menara seluler milik Telkomsel yang berada di tengah perkampungan.
Lantaran adanya kehawatiran atas bahaya menara pemancar telekomunikasi dari berbagai sudut pandang seperti bahwa menara atau tower telekomunikasi bisa memancarkan gelombang radiasi menjadi salah satu penyebab penyakit anemia, rawan tersambar petir atau roboh sehingga menyebabkan kerugian harta benda bahkan nyawa.
kehawatiran atas kesan radiasi pemancar telekomunikasi tidak sepenuhnya di permasalahkan, namun ada faktor-faktor yang harus dipenuhi oleh pihak pemilik proyek seperti yang diungkapkan oleh salah satu masyarakat, Juarna, setelah adanya tower yang berada dekat rumahnya, sering terjadi sambaran petir yang dapat merusak barang elektronik miliknya dan tetangganya.
Maka, pintanya, saat ini tower tersebut harus ditutup atau segera dirobohkan, masyarakat menuntut pada pihak perusahaan tower milik Telkomsel agar segera bertanggung jawab memperbaiki barang-barang yang rusak, saat ini pintu pagar tower tersebut yang terkunci dikunci lagi oleh masyarakat setempat agar pihak Telkomsel tidak bisa masuk sebagai tanda kekecewaan masyarakat terhadap pemilik tower tersebut.
Warga juga mengeluhkan walaupun tower ada di sekitar mereka tetap tidak berfungsi sinyal tetap lelet, seperti yang diungkapkan oleh salah satu warga setempat, Rosid.
“Percuma ada tower Telkomsel saat ini tetap saja tak ada sinyal, yang ada petir sering menyambar, tower itu hanya merugikan masyarakat, barang elektronik warga banyak yang rusak akibat disambar petir,” ungkapnya.
Dengan protes ini, bukan berarti warga minta agar pengusaha itu kembali membuat perjanjian baru. Tapi warga keberatan dengan keberadaan tower yang dinilai menggangu aktifitas warga sekitar.
Warga menuntut kepada petugas Satpol PP agar segera melakukan penyegelan dan secepatnya membongkar tower tersebut. Warga berjanji jika tuntutan warga tidak dipenuhi mereka akan tetap mengunci pintu pagar tower tersebut.
Kepala Desa Sikulan H Jamaksari membenarkan adanya protes warga dengan cara mengunci pagar pintu pagar tower milik Telkomsel lantaran banyak warga yang lapor padanya terkait banyaknya kerusakan barang elektronik warganya,
“Ya saya tahu kalau pintu pagar Tower milik Telkomsel saat ini dikunci oleh masyarakat dan saya menyetujui karena banyak barang elektronik warga saya yang rusak akibat disambar petir dan sampai saat ini pihak perusahaan tidak bertanggung jawab untuk memperbaiki barang elektronik yang rusak milik warga saya,” tegas Kades.
Di tempat yang berbeda, Ajum Sekretaris Desa menambahkan, tower yang ada di Desa Sikulan Kp. Kadu Bangban tidak berfungsi sama sekali, jaringannya rusak total diakibatkan karena terkena sambaran petir Kamis sore (14/2).
“Dengan tidak berfungsinya tower tersebut masyarakat yang menggunakan jaringan telkomsel mengeluhkan karena tidak tersedianya jaringan. Di samping jaringan yang tidak ada juga warga masyarakat banyak yang lapor ke desa mengaku barang elektronik miliknya banyak yang rusak diakibatkan terkena petir yang menyambar tower dan berdampak rusak pada barang elektronik milik warga,” pungkasnya. De