
TAKALAR, SEKILASINDO.COM- Belum definitif, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Takalar Nasaruddin Nombong sudah berulah. Akibat ulahnya, Nasaruddin Nombong terancam pasal pengancaman usai dilapor oleh dua mahasiswa di Polres Takalar kemarin, Kamis 24 Januari 2019.
“Laporan kami sudah diterima di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Takalar, kami melaporkan Nasaruddin Nombong karena dia ancamka lewat pesan WhatsApp,”kata Hasman Nur dan Abdul Gaffar selaku pelapor ke Sekilas Indonesia, Kamis (24/1/2019).
Diceritakan Hasman Nur dan Abdul Gaffar, kalau keduanya masing-masing mendapat ancaman dari Nasaruddin Nombong melalui pesan WhatSapp,”Sementara aksika di PU na saya WA pak Kadis, saya bilang bisa kita temui kami yang sedang aksi, namun apa jawaban Pak Kadis malah mengancam,” ucap Hasman Nur.
Hasman mengatakan bahwa tujuan dari aksi ini, merupakan salah satu bentuk kepedulian untuk menyelamatkan uang negara dan penyesalan terhadap Kadis Disperindag dan Dinas PUD Takalar yang diduga ada konspirasi dengan sejumlah pihak kontraktor.
“Kami menduga sejumlah pekerjaan peningkatan jalan beton dan hotmix tahun 2018 terkesan dikerja asal jadi seperti peningkatan jalan Hotmix ruas Buludoang -Cikoang yang dikerjakan oleh PT. Diego Putra Konstruksi, peningkatan jalan beton ruas Tepo-Cikoang yang dikerja PT. Jennifer Utama Mandiri. Dari kedua pekerjaan tersebut kami duga dikerjakan asal jadi dan tidak sesuai dengan perencanaan yang telah ditentukan dari awal,” ucap Hasman Nur.
Tak mau menemui pengunjuk rasa, Nasaruddin Nombong malah mengirim pesan yang tak wajar ke Asman Nur dan Abdul Gaffar.
“Iye demomaki saja yang penting jangan anarkis karena kulibaski juga, iya betul nyawaku lagi saya kasihko kalau mauko bos,” pesan WhatSapp Nasaruddin Nombong ke Asman Nur dan Abdul Gaffar. (Ady)