GOWA, SEKILASINDO.COM – Proyek rehab aksesoris gapura kambara yang merupakan program kegiatan tahun 2018, akhirnya harus terpending pekerjaanya dan masuk dalam program kegiatan tahun 2019.
Dimana saat dikerja proyek gapura itu, baru dilakukan pada anggaran perubahan, sehingga waktunya sangat mendesak. Dan tidak bisa menyelesaikan kontraknya pada bulan Desember 2018.
“Seharusnya sesuai kontrak itu pekerjaannya harus rampung bulan Desember 2018, karena didalam prosesnya tidak selesai 100% sehingga dananya itu ditahan, disilpakan (sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran) masuk di rekening ke daerah kembali dan itu sesuai aturan yang berlaku,” ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Penataan Ruang Kabupaten Gowa, Ir. H. Muhammad Mundoap, saat dikonfirmasi oleh Sekilas Indonesia, Kamis (10/1/2019).
Proyek gapura kambara yang menggelontorkan anggaran sebesar Rp.2.997.663000 dengan pelaksana kegiatan CV Hijrah Bangun Nusantara akan dilanjut kembali pada program kegiatan 2019.
“Saat ini kondisi fisiknya sudah 70%, tinggal 30% lagi akan rampung pekerjaannya,” ucap Mundoap.
Saat disinggung yang akan kerjakan nanti, katanya, tetap nama pelaksananya yang sekarang ini, karena kalau diganti nantinya apabila bermasalah, mereka bisa saling menuding dan tidak mengakui itu pekerjaannya.
“Jadi kedepannya, tetap rekanan itu yang dipakai, untuk menyelesaikan tahap lanjutnya,” terangnya.
Mengenai anggaran kami disini tidak main-main didalam anggaran, semuanya harus disesuaikan aturan administrasi.
“Jadi kalau memang pekerjaanya hanya 60% di lapangan yang seperti dia lakukan, tidak mungkin kami akan 100% kan, jadi memang uang yang dia terima itu baru berapa persen, tidak dibayarkan semuanya,” paparnya.
Dan apabila ada kesalahan di lapangan, saya tidak segan-segan tegur Kontraktornya.
“Baru-baru ini, saya turun ke lokasi, dan saya ketemu sama Kontraktornya, saya langsung tegur dia,” tegasnya yang sering memantau langsung pekerjaan gapura jembatan kembar Sungguminasa. (Shanty)