JENEPONTO – Pemerintah Desa (Pemdes) Jenetallasa, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Rembuk Stunting dalam mempercepat penurunan stunting.
Rembuk stunting yang bertempat di Kantor Desa Jenetallasa, Kecamatan Rumbia di buka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Jeneponto, Syusanty A Mansur, Senin (23/8/2021).
Turut Hadir dalam kegiatan tersebut, Beberapa pejabat Dinas Kesehatan Jeneponto, Kepala Desa Jenetallasa, Basir Suaming, Ketua TP PKK Desa Jenetallasa, Ketua BPD, Pendamping Desa, KPM, Babinsa, Bhabinkamtibmas, pihak Puskesmas Rumbia, beberapa perwakilan Ormas, OKP serta kader kesehatan.
Dalam sambutan Kepala Desa Jenetallasa, Basir Suaming menyampaikan tujuan dari Rembuk Stunting yang dilaksanakan di itu.
“Rembuk Stunting ini dilaksanakan untuk membahas percepatan untuk membasmi stunting di wilayah Desa Jenetallasa,” jelas Basir Suaming.
Lebih lanjut, Basir mengatakan, untuk mempercepat penanganan Stunting, Pemdes Jenetallasa telah menganggarkan program pemanfaatan pekarangan dengan membuat kolam ikan lele pada rumah balita yang stunting.
“Jadi kami telah menganggarkan dianggaran APB-Des program pemanfaatan pekarangan rumah balita Stunting, balita ada yang stunting karena hak asuh anak yang kurang begitu baik, warga Desa Jenetallassa berprofesi sebagai petani yang pergi pagi dan pulang sore,” terangnya.
Dia menegaskan akan berupaya untuk membasmi Stunting di wilayah pemerintahannya,” kita semua harus terlibat dalam mencegah terjadinya Stunting pada balita kita, karena di sana ada kehidupan baru bagi generasi muda dan kita akan memberikan asupan gizi yang baik,” tegasnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto, Syusanty mengatakan, rembuk stunting itu dilaksanakan untuk mendapatkan kesepakatan bersama dalam mempercepat penurunan Stunting, karena Bangsa yang kuat itu dari generasi yang sehat.
“Pemerintah melakukan konvergensi kita secara bersama-sama untuk menyelesaikan stunting ini, tetapi dengan penanganan ini yang kita laksanakan secara konfergen itu dari tahun-ketahun akan menurun penderita stunting. Untuk itu kami berharap Pemerintah Desa benar-benar serius untuk menangani stunting ini, dan kedepannya kita pikirkan bersama beri sentuhan inovasi dalam penanganan stunting,” pungkas Syusanty.
Syusanty berharap, rembuk stanting yang dilaksanakan Pemdes Jenetallasa dapat menghasilkan program untuk mempercepat menyelesaikan masalah stunting.
“Saya juga mengharapkan dalam rembuk stunting ini kita jangan melihat anggarannya, tetapi kegiatan apa yang kita laksanakan sehingga dapat dialokasikan anggarannya, dan tentunya kami berharap semua stakeholder terlibat dalam menyelesaikan masalah Stunting.
Dimana dalam rembuk stunting disepakati beberapa komitmen yakni,mengakokasikan anggaran percepatan penurunan stunting di APB-Des, Pelaksanaan kelas ibu hamil dan ibu balita, Pemberian paket PMT Pemulihan dan Pemanfaatan tanaman pekarangan dengan membuat kolam ikan lele pada rumah balita yang stunting.
Selain juga dilaksanakan penandatanganan komitmen bersama dalam mempercepat penurunan stunting di Desa Jenetallasa.
(Firmansyah).











