Daerah

Pengurus APINDO Soroti Jembatan Emas Pangkalpinang

×

Pengurus APINDO Soroti Jembatan Emas Pangkalpinang

Sebarkan artikel ini

BANGKA BELITUNG, SEKILASINDO.COM – Keberadaan “Jembatan Emas” yang menjadi sebuah Icon Masyarakat Bangka Belitung, namun kini tidak berfungsi kembali seperti semula kala, mendapat soratan dari salah satu Pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia Kota Pangkalpinang (APINDO).

Dikatakan Eko, Warga kota Pangkalpinang yang saat ini tergabung sebagai Pengurus Asosiasi pengusaha Indonesia Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (APINDO), jika ingin jembatan emas itu bisa berfungsi kembali maka pihak Pemprov Babel harus mengadakan pertemuan atau mengundang pihak -pihak terkait untuk duduk bersama supaya ada semacam sikap tegas dan komitmen dalam memulihkan kembali jembatan emas tersebut.

Click Here

“Bahwa Jembatan Emas itu dibangun untuk icon yang saat ini tidak bisa normal lagi maka sebetulnya jika mau digunakan semestinya harus ada pernyataan dari pemrov Babel seperti dinas P.U Babel untuk segera mengadakan pertemuan dengan pihak-pihak terkait atau yang lebih berkompeten,” jelas Eko kepada wartawan pada Selasa (26/11/2019), sekitar pukul 12.00 WIB, usai menghadiri acara yang digelar oleh BPJS Kantor Cabang Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Gedung Pertemuan BBG Pantai Pasir Padi Kota Pangkalpinang.

Jadi, lanjutnya, sama-sama ada kepentingan, jika pemprov Babel digunakan untuk jalan raya, kalau kami untuk alur pelayaran kapal niaga yang ada keluar masuk di Bangka Belitung khususnya.

Masih dikatakan Eko, Apabila Jembatan itu di tutup dan macet tidak bisa dibuka kembali seperti di bulan yang lalu, maka banyak anggota kami dari insa merasa sangat banyak dirugikan. karena hal itu sampai sekarang juga belum ada solusinya, misalnya kapal penumpang itu tidak bisa masuk lagi akhirnya, para penumpang itu kan di evakuasi.

“Nah itu biaya dari mana? itu pemerintah Babel juga tidak ada solusinya,okelah kalau penumpang mungkin barang bergeraan, contohnya kapal barang bawaan kayak buah,sayur,itu pada busuk semua akibat jembatan emas rusak dan semuanya tidak ada yang bertanggungjawab,” terangnya.

Pihaknya dari perusahaan pelayaran ikut terhambat, yang diakibatkan tidak terbukanya jembatan emas tersebut.

“Dan itu kalau gak salah kemarin yang rusaknya pas imlek atau pada bulan Februari jadi banyak insan dunia maritim di Pangkalbalam khususnya keanggotaan insa itu banyak dirugikan,” tambah Eko.

Jika mau difungsikan kembali, lanjut Eko, coba kita duduk bersama untuk mencari solusinya dan harus ada pernyataan sikap bagaimana solusinya apabila jembatan tersebut rusak. Sedangkan, Siapa yang paling bertanggung jawab? Pada hal saat itu, waktu belum berdiri Jembatan Emas. Pihaknya pun mengaku sudah menyampaikan agar Jembatan tersebut di asuransikan.

“Supaya anggota-anggota kami yang nyenggol atau numbur alias nabrak kapal-kapal kita, kita tidak bisa diklaim. karena apa , keberadaan alur sama jembatan itu lebih lama keberadaan alur dari pada jembatan,” tegasnya.

Dirinya berharap jembatan tersebut difungsikan dengan layak, jembatan tersebut dipergunakan pihak Pemprov Babel, perlu di buat komitmen atau pernyataan terkait siapa yang paling bertanggung jawab apabila Jembatan itu rusak atau tidak bisa dibuka kembali.

“Maksudnya disini adalah seperti duduk bersama itu jelas pihak PU Babel, KSOP Pangkal Balam sama insa itu dulu. Kalau kemarin setelah kita lakukan survei juga setelah bisa normal dan ditutup untuk jalan raya tidak begitu banyak para pengguna jalan tersebut untuk melintasi jembatan itu dan juga tidak begitu banyak. jadi fungsinya emang kurang optimal dibandingkan dengan yang dipergunakan untuk alur pelayaran,” pungkasnya.

Reporter : Budi

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca