Daerah

Kurangi AKB dan AKABA di Indonesia, Pemerintah Terapkan MTBM dan MTBS Sejak 1997

×

Kurangi AKB dan AKABA di Indonesia, Pemerintah Terapkan MTBM dan MTBS Sejak 1997

Sebarkan artikel ini

SEKILAS INDONESIA | BANGKA 

Bupati Bangka Mulkan menyebut bahwa salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengurangi Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) di Indonesia, pemerintah menerapkan strategi Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) dan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) yang mulai dikembangkan di Indonesia sejak tahun 1997.

Click Here

Hal tersebut disampaikan Mulkan dalam sambutannya saat membuka kegiatan Pertemuan Orientasi Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) dan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) untuk Tenaga Kesehatan Kabupaten Bangka, di Hotel Novila Sungailiat, Senin (06/03/2023).

“Kegiatan ini memerlukan kemampuan menganalisa yang baik dari petugas yang melaksanakannya. Kemampuan menganalisa seseorang, dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari dalam diri seperti pengetahuan, sikap, motivasi, pendidikan dan lama bekerjanya,” terang Mulkan.

Menurut Mulkan, dalam Peraturan Menteri Kesehatan nomor 25 tahun 2014 tentang upaya kesehatan anak menyatakan bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Mulkan menyebut, kematian balita merupakan salah satu indikator penting yang menunjukkan derajat kesehatan masyarakat.

“Hasil survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (DKI) tahun 2017 menunjukkan bahwa angka kematian balita di Indonesia masih cukup tinggi, bila dibandingkan negara-negara di Asia Tenggara yaitu sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup,” terangnya.

“Hal ini menyebabkan perlu dilakukan upaya kesehatan anak secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya kesehatan anak dilaksanakan sejak janin dalam kandungan hingga anak berusia 18 tahun,” tukasnya.

Diketahui, Pertemuan Orientasi MTBM dan MTBS tersebut diikuti oleh 70 orang peserta, yang terdiri dari 12 orang Dokter, 53 orang Bidan Puskesmas dan Rumah Sakit serta 5 orang perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka.(red)