SOPPENG –Dalam rangka mendukung pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau 2025, tim dosen dari Universitas Negeri Makassar dan Universitas Lamappapoleonro menggelar kegiatan pembukaan program “Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) 2025” di Desa Marioriaja, Kabupaten Soppeng. Kegiatan ini melibatkan mitra masyarakat berupa kelompok tani dan kelompok ternak setempat.
Program pengabdian ini bertujuan mengimplementasikan konsep integrated farming system, yaitu integrasi antara pertanian dan peternakan secara sinergis untuk mewujudkan kemandirian pangan dan energi di tingkat Desa. Sistem ini menekankan prinsip ekonomi sirkular yang ramah lingkungan, sekaligus meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat.
Ketua tim pelaksana, Ibu Prof. Rosmini Maru, S.Pd., M.Si., Ph.D.,dalam sambutannya menegaskan pentingnya pendekatan terpadu sebagai solusi terhadap tantangan ketahanan pangan dan energy serta menyampaikan beberapa program yang akan beliau dan tim akan laksanakan di Desa Marioraja. “Dengan memanfaatkan potensi lokal seperti limbah ternak dan hasil pertanian, kita bisa menghasilkan pupuk organik dan energi terbarukan seperti biogas, yang sangat bermanfaat bagi masyarakat petani dan peternak di Desa Marioriaja, selain mengolah limbah menjadi pupuk dan biogas masyarakat akan dibimbing dalam pengemasan produk yang dihasilkan” ujarnya.
Sambutan hangat juga disampaikan oleh perwakilan Desa Barata, Ibu Ramlah yang mengapresiasi inisiatif perguruan tinggi dalam membangun sinergi bersama masyarakat. “Program ini sangat kami sambut baik karena sejalan dengan visi kami untuk mewujudkan desa yang mandiri dalam pangan dan energi. Kami yakin dengan pendampingan dari para dosen, kelompok tani dan peternak di desa kami akan lebih produktif dan mampu menjaga kelestarian lingkungan,” ujarnya penuh harap.
Kegiatan juga menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang yang memberikan wawasan tentang ekonomi hijau dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Kepala kelompok tani dan ternak Marioriaja turut menyampaikan dukungannya agar program ini dapat berjalan dengan lancar dan berkelanjutan.
Selama beberapa bulan ke depan, program ini akan berlanjut dengan pelatihan teknis, pendampingan lapangan seperti; pembuatan pupuk organic cair dengan teknologi komposter, pembuatan pupuk organic padat dengan teknologi pencacah sampah, pembuatan ekoenzime, pembuatan teknologi dan pendampingan biogas dan biodigester, pembuatan kemasan pupuk organic cair, padat dan ekoenzime, serta pelatihan pemasaran produk.
Melalui kolaborasi aktif antara Universitas Negeri Makassar, Universitas Lamappapoleonro, dan masyarakat Desa Marioriaja, diharapkan program ini dapat menjadi percontohan yang efektif dalam mendukung agenda ekonomi hijau Indonesia tahun 2025 serta meningkatkan kemandirian pangan dan energi masyarakat secara berkelanjutan.