SOPPENG – Tim dosen gabungan dari Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Universitas Lamappapoleonro (UNIPOL) resmi membuka program “Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) 2025” melalui kegiatan pembukaan bertema “Pemberdayaan Masyarakat Desa Congko melalui Diversifikasi Olahan Jagung sebagai Upaya Pengembangan Agroindustri untuk Mendukung Green Economy Menuju Desa Mandiri Pangan.” Kegiatan ini dihadiri oleh masyarakat, perangkat desa, dan kelompok usaha tani serta ibu-ibu pengolah hasil pertanian setempat.
Program ini merupakan hasil kerja sama strategis antara akademisi dan masyarakat dalam rangka mendukung pembangunan desa berbasis potensi lokal. Dipimpin oleh Ketua Tim Pelaksana Prof. Drs. Ir. H. A. Sukri Nyompa, S.H., M.Si., Ph.D. kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian khususnya jagung komoditas utama Desa Congko melalui diversifikasi produk olahan yang inovatif dan berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Prof. Drs. Ir. H. A. Sukri Nyompa, S.H., M.Si., Ph.D. menyampaikan bahwa pengembangan agroindustri berbasis jagung tidak hanya akan meningkatkan pendapatan masyarakat desa, tetapi juga menjadi bagian dari upaya mendorong ekonomi hijau. “Kami hadir untuk mendampingi masyarakat agar tidak hanya menjual hasil panen dalam bentuk mentah, tetapi juga mengolah jagung menjadi produk turunan bernilai ekonomi tinggi seperti popcorn jangung, emping jangung dan pakan ternak jangung pipil” ujarnya.
Kegiatan ini sekaligus menjadi titik awal dari rangkaian kegiatan yang akan berlangsung selama beberapa bulan ke depan, yang mencakup pelatihan pengolahan produk, pengemasan, pemasaran digital, hingga manajemen usaha kecil berbasis rumah tangga. Program ini juga berfokus pada pemanfaatan teknologi tepat guna dan pendekatan ramah lingkungan dalam setiap proses produksinya, sebagai bentuk kontribusi terhadap konsep green economy.
Perwakilan Pemerintah Desa Congko, Bapak Muh.faisal, menyambut positif pelaksanaan program ini. “Kami sangat berterima kasih kepada tim dosen dari UNM dan UNIPOL. Masyarakat Desa Congko sangat antusias untuk belajar dan berharap dapat mengembangkan usaha olahan jagung yang bisa meningkatkan pendapatan dan membuka lapangan kerja di desa,” ungkapnya.
Selain sosialisasi, kegiatan juga dirangkaikan dengan sesi diskusi antara tim dosen dan kelompok masyarakat untuk menggali potensi, kebutuhan, dan tantangan dalam pengembangan produk olahan jagung di wilayah tersebut.
Melalui kolaborasi aktif ini, diharapkan Desa Congko dapat menjadi salah satu contoh desa yang berhasil menerapkan konsep kemandirian pangan berbasis agroindustri dan ekonomi hijau secara berkelanjutan. Program ini juga menjadi bagian dari kontribusi nyata Universitas Negeri Makassar dan Universitas Lamappapoleonro dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam hal pengabdian kepada masyarakat.