Empat Sapi Kurban di Lapas Narkotika Pangkalpinang, Momen Iduladha Jadi Ajang Pembinaan Spiritual

PANGKALPINANG –Suasana Hari Raya Iduladha 1446 H di Lapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang terasa berbeda pada Sabtu (7/6). Empat ekor sapi kurban disembelih di halaman dalam lapas, menjadi simbol pengorbanan sekaligus sarana memperkuat pembinaan spiritual bagi para warga binaan.

Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas tahunan. Di balik prosesi penyembelihan yang dilakukan oleh juru sembelih profesional dari luar, tersimpan semangat kebersamaan dan nilai-nilai kemanusiaan yang ingin ditanamkan kepada para penghuni lapas.

Empat ekor sapi tersebut merupakan hasil gotong royong jajaran pejabat manajerial, pengurus, dan anggota Koperasi Pegawai Lapas. Bukan hanya tentang daging, tetapi tentang pesan keikhlasan dan kepedulian sosial yang ingin dibagikan.

Kepala Lapas Narkotika Pangkalpinang, Maman Herwaman, menjelaskan bahwa momentum Iduladha dimanfaatkan sebagai bagian dari program pembinaan karakter warga binaan.

“Kami tidak hanya ingin mengajarkan makna ibadah, tetapi juga menanamkan nilai keikhlasan, empati, dan semangat berbagi. Ini bagian dari proses membentuk kepribadian yang lebih baik,” ujarnya.

Maman juga menekankan pentingnya sinergi antara petugas, warga binaan, dan masyarakat sekitar.

“Kami berharap kegiatan ini menjadi jembatan yang memperkuat hubungan dan membawa manfaat yang nyata, tidak hanya di dalam, tapi juga ke luar lapas,” tambahnya.

Daging hasil kurban didistribusikan kepada keluarga warga binaan, warga sekitar, dua panti asuhan di Pangkalpinang, satu pondok pesantren di Sungailiat, dan Yayasan Rumah Sahabat Al-Qur’an Azamtu.

Tak ketinggalan, instansi seperti Kantor Wilayah Kemenkumham Babel, UPT Pemasyarakatan, hingga aparat penegak hukum juga turut menerima distribusi tersebut.

Menariknya, sebagian daging diolah langsung oleh dapur lapas dan disajikan sebagai hidangan spesial bagi warga binaan, menjadikan perayaan Iduladha terasa lebih hangat dan bermakna.

Melalui kegiatan ini, Lapas Narkotika Pangkalpinang kembali menegaskan komitmennya untuk terus memberikan pembinaan menyeluruh, tidak hanya pada aspek hukum, tetapi juga mental, spiritual, dan sosial. (Budi)