Sekilas Indonesia | PESAWARAN
Warga dusun V Desa Bagelen Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran, menggelar tradisi grebeg suro atau ritual sakral. Tradisi tersebut digelar rutin setiap tahun dalam rangka merayakan Tahun Baru Islam bulan Muharram 1445 Hijriah.
“Jadi, tradisi grebeg suro ini kalau kita artikan suro itu berkaitan dengan bulan muharram, dimana di bulan muharram ini adalah tahun baru islam, jadi tradisi ini sebagai bentuk memeriahkan perayaan tahun baru islam,” kata Ketua RT 02 Sule.mewakil Kepala Desa Begelan Merdi Parmanto, Sabtu (29/07/2023) malam.
Sule juga mengatakan, Tradisi Grebeg Suro merupakan kegiatan yang kerap dilaksanakan oleh masyarakat yang berasal dari keturunan Jawa.
Sule juga menilai bahwa tradisi budaya Indonesia khususnya Jawa, mesti terus dilestarikan apalagi dalam merayakan tahun baru islam.
“Kalau di dusun V ini biasanya setiap perayaan 1 muharram kami berdoa sambut awal tahun baru dan doa akhir tahun. Namun karena di Desa Bagelen ini juga cukup dominan warga keturunan Jawa, maka sudah semestinya kita harus merayakan tahun baru islam,”tambah Sule.
Sementara itu, salah satu tokoh agama dusun V Desa Bagelen ustadz Wagirin mengatakan, tradisi grebek suro’ ini sebagai bentuk upaya ajang silahturahmi antar sesama muslim khususnya di dusun V dari berbagai suku dan budaya.
“Jadi selagi ini untuk merayakan tahun baru islam mau itu warga keturunan Jawa, atau keturunan atau lainnya sama saja, selagi sama sama di Desa Bagelen, maka sama-sama dapat merayakannya.Hanya saja tradisi grebeg suro’ yang jadi paling sering digelar disini setiap bulan Muharram,”tandasnya. (Indra).
