Sekilasindonesia.id ||JENEPONTO – Ibarat kata baru seumurannya jagung menjabat definitif sebagai Kepala UPT Sekolah Menengah Kejuruan SMKN 6 Jeneponto Kurniati. Ia telah banyak memunculkan ide inovasi dan gagasan untuk melakukan perubahan di sekolah yang ia pimpin itu.
Kemarin, Bersama guru dan siswanya telah memunculkan ide untuk meningkatkan keahlian siswanya di Bidang UMKM adanya bantuan unit pengelolaan adonan pembuatan kue dan lainya.
Kepala UPT SMKN 6 Jeneponto Kurniati Mengatakan, dengan adanya bantuan unit pengelolaan adonan ini dapat melahirkan tenaga keahlian di bidang UMKM. Sehingga dapat meningkatkan pemahaman tentang kewirausahaan.
“Disini kita belajarkan siswa mampu mandiri melalui kewirausahaan,” ucapnya di ruang kerjanya, Jumat (11/11/2022) Kemarin.
Tak hanya itu, kini Ia telah banyak merintis program program kegiatan yang berkepanjangan untuk sekolah. Seperti, Angrobisnis Pengolahan Hasil Pertanian, Angrobisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura dan Teknik Komputer dan Jaringan.
“Alhamdulillah, program Inovasi sekolah yang ada sudah banyak berjalan, seperti Agrobisnis Tanaman Pangan dengan pembuatan pupuk kompos yang di oleh dari lingkungan sekolah sendiri dan kita inovasi program yang ada ini kita ambil bahanya dari lingkungan sekitar,” beber Kepsek itu.
Kata Kurniati, Ide dan inovasi ini hadir berkah kerja sama antara Guru yang handal untuk pendekatan terhadap siswa.
“Ini merupakan pengharapan bagi saya selaku Kepala Sekolah,” ungkapnya.
Ditanya, selama berapa di Sekolah SMKN 6 Jeneponto ini, banyak tantangan yang terus dilakukan, walapun ia menganggap bahwa sekolah kecil. Namun jiwanya bersama guru untuk mengembangkan dan membesarkan itu ada.
“Iya kendala ada, namun walapun sekolah kami kecil kami tetap besarkan,” tuturnya.
UPT SMKN 6 Jeneponto yang berada di bantaran sungai Desa Bangkalaloe Kecamatan Bontoramba, itu juga merupakan lokasi yang menjadi langganan Banjir. Sehingga, pihaknya berharap sekolahnya dapat pembangunan untuk peningkatan bagunan sekolah.
“Sangat, sangat diperlukan, karna kekewatiran guru dan siswa pada saat hujan datang, karna diketahui sekolah disini sudah dua kali kena dampak banjir, sehingga banyak aset sekolah yang kena banjir,” imbunnya.
Tak hanya bangunan sekolah yang dibutuhkan, Ia juga sampaikan untuk pembangunan pagar sekolah yang hingga kini belum dibangun akibat dapat banjir tahun kemarin.
“Iye, ini pagar pak sudah beberapa kali mi di ukur, tapi hingga saat ini belum ada nampak pembagunannya, kami sangat berharap untuk dibangunkan, soalnya sangat menganggu keamanan dan suasana sekolah,” ujar Wakasek Murdin.
Penulis: Firmansyah
