JENEPONTO, – Mengamati Penjualan pupuk urea di lapangan, hampir semua pengecer dibawa kawasan KPI menjual di atas harga eceran tertinggi (Het) yang sudah ketetapan pemerintah pusat, yakni hanya senilai 112.500 ribu bukan 130. 000 seperti yang ditemukan nyaris di semua pengecer, dengan berbagai alasan.
Karena nyaris semua pengecer menjual 130 ribu dari harga yang sebenarnya hanya senilai Rp 112.500 ribu per Zak pupuk urea bersubsidi, maka pihak Distributor KPI Kab Jeneponto SulSel yang dinahkodai oleh Bu Amrina, dinilaii tidak mengindahkan aturan harga Het ketetapan pemerintah, sehingga pengawasanyapun dinilai Lumpu.
Dari hasil pemantauan Tim rekan Media ini di lapangan, selain Kios pupuk Ramah Jaya ditemukan menjual di atas Het juga beberapa Pengecer Pupuk lainnya juga ditemukan hampir rata rata menjual di atas ketentuan harga yang sebenarnya atau kebanyakan menjual hingga senilai Rp 130 ribu rupiah per Zak pupuk Urea bersubsidi.
Sekaitan dengan itu, Amrina sebagai Ketua Distributor KPI Kab. Jeneponto ketika dimintai tanggapannya oleh rekan Media ini, bukannya memberikan tanggapannya, melainkan tlewat WA miliknya mengatakan, kenapa tidak ditanya sendiri penjualnya, kenapa dijual 130 ribu.
Menanggapi perkataannya kenapa tidak ditanya sendiri penjualnya, pertanda, bahwa dia tidak memusingi tentang pembengkakan harga yang dilakukan oleh para pengecer binaannya, alias melakukan pembiaran, sehingga lumpu pengawasannya yang seharusnya membantu membela petani.
Sejalan dengan itu, Faisal Bakri selaku Kasi yang membidanginya, saat ditemui dimintai tanggapannya di ruang kerjanya menegaskan, bahwa tidak ada alasan pihak pengecer pupuk menjual di atas harga eceran tertinggi (Het) yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat. (Tim).
