MUNA BARAT-Pernyataan salah satu akun Facebook Arun Odhe Mina yang menyebutkan bahwa Ibu dan bayi ( lima bulan) di paksa turun dari mobil oleh tim Satgas Covid-19 Kecamatan Kusambi di Posko perbatasaan pada hari Kamis (30/04/2020).
Postingan dan pernyataan Akun Arun Odhe Mina tersebut direspon oleh Juru bicara gugus tugas penangganan Covid-19 Mubar, H. Rahman Saleh.
“Pernyataan saudara Arul itu tidak benar dan hoax. Kornologis dan fakta yang terjadi dilapangan bukan begitu. Dan semua Satgas Covid-19 Mubar di semua posko bekerja sesuai SOP. Semua Tim Medis dilengkapi dengan ADP,” ujar, Rahman, Sabtu (02/05/2020).
Lebih lanjut Rahman menyampaikan bahwa saudara Arul bersama istri dan anaknya serta dua temannya dari Kabupaten Muna dengan tujuan ke Mubar menggunakan Mobil. “Disaat mobilnya melintas di posko perbatasaan, Tim Satgas Covid-19 Kecamatan Kusambi melakukan pemeriksaan. Ketika Tim Satgas memeriksa, ternyata ada ibu bersama bayinya serta dua remaja yang tidak menggunakan masker. Saat Tim Satgas menanyakan kenapa tidak menggunakan masker, justru saudara Arul yang menjawab dan berkata ” kalau tidak masker mau dia apa, mau paksa kita menjahit. Banyaknya anggaran dari Negara. Dengan tidak koperatifnya saudara Arul tersebut, TNI turun langsung malakukan pemahaman kepada saudara Arul, “ucapnya.
Sambungnya, selain itu Tim Satgas juga mendatangi dan melakukan skrining kepada ibu dan bayi tersebut. Dan tidak benar jika Tim Satgas memaksa turun ibu dan bayi tersebut dari mobil. Yang Tim Satgas maksud turun dari mobil adalah dua anak remaja yang berada di mobil itu. Karena ketidak pahamnya dan ketidak koperatifnya saudara Arul, Tim Satgas Covid-19 Kecamatan Kusambi bersama TNI, Polisi dan Pol PP melakukan penyemprotan disinfektan bagian dalam dan luar mobil dari saudara Arul tersebut. Sekali lagi saya tegaskan bahwa Tim Satgas Covid-19 Mubar bekerja sesuai dengan SOP, dilengkapi dengan APD, “ungkapnya.
Perlu diketahui kata Rahman bahwa pelayanan dan pemeriksaan (Skrining) dalam penangganan Covid-19 itu kategori perlakuan khusus yakni ibu hamil, bayi, anak-anak, usia lanjut, orang cacat ataupun sakit. “Mereka semua itu didatangi langsung oleh Tim Satgas untuk di skrining,” tuturnya.
Lanjutnya, pasca diumumkannya kembali jumlah pasien positif corona di Kabupaten Muna bertambah menjadi 12 orang, Bupati Mubar, La Ode M. Rajiun Tumada mengintruksikan kepada seluruh Tim Satgas Covid-19 di semua posko pencegahan agar menghimbau kepada warga untuk menggunakan masker bila keluar rumah. “Semua warga sekarang harus memakai masker bila keluar rumah, jika tidak memakai masker maka akan disuruh pulang kerumah dan bila ada warga Muna atau warga dari Kabupaten lain ingin ke Mubar harus memakai masker bila tidak memakai masker akan di suruh pulang. Jadi persoalan saudara Arul ini, mereka dari Kabupaten Muna yang merupakan Zona Merah. Maka dari itu, seharusnya mereka sadar diri. Dan kami tentunya bekerja sesuai SOP yang ada. Karena setiap Kabupaten memiliki cara atapun metode yang berbeda dalam melakukan pencegahan Covid-19. Kami telah melakukan sosialisasi disetiap Kecamatan dan semua Kelurahan dan Desa selama 14 hari. Maka dari itu, sejaka dua hari lalu, kami lakukan kegiatan pembagian masker di seluruh wilayah Mubar. Hal ini bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” terangnya.
Sementara itu, Camat Kusambi sekaligus Ketua Satgas Covid-19 Kecamatan Kusambi, Ali Mochtar Jaya mengatakan bahwa pernyataan saudara Arul di media sosial tidak benar dan tidak sesuai fakta yang terjadi dilapangan. “Semua pernyataannya itu tidak benar adanya. Kami di posko bekerja sesuai SOP. Kami tidak melakukan pemaksaan kepada ibu dan bayinya untuk turun dari mobil. Para tim Medis Puskesmas yang dilengkapi ADP mendatangi langsung dan memeriksa ibu dan bayi tersebut. Kami menyuruh turun dua remaja yang berada di mobil untuk di skrining. Justu saudara Arul yang tidak koperatif maka TNI dan Polisi turun langsung memberikan pemamahan, karena kami Satgas Covid-19 bekerja melayani dan melakukan pemeriksaan kepada warga. Jika ada warga yang tidak koperatif maka TNI dan Polisi yang bertindak,” tuturnya.
Reporter: Sacriel