PANDEGLANG, BANTEN, SEKILASINDO. COM – Bursa Demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif tidak lama lagi berlangsung sejalan dengan Pemilihan Calon Presiden dan Wakil Presiden Periode 2019 -2024, yang akan digelar pada 17 April 2019 mendatang.
Beragam atribut Partai Politik (Parpol) pun sudah mulai menghiasi sudut kota hingga pelosok desa. Tak terkecuali di Wilayah Kabupaten Pandeglang, Banten. Beragam spanduk foto para Calon Legislatif, terpampang di sepanjang jalan di Kota Sejuta santri seribu ulama tersebut.
Dari sekian banyak Caleg yang turut manggung dikancah politik ada satu nama kaum hawa yang benar-benar konsisten memperjuangkan nasib rakyat.
Wiwi Fitria Dewi Calon legislatif (Caleg), diusung dari Partai Beringin Karya (Berkarya) nomor urut 6 DPRD Kabupaten Pandeglang di Dapil 4 adalah sosok perempuan tangguh dan kuat terlebih ketika menghadapi persoalan sosial, Wiwi kerap tampil dimuka dan selalu menjadi motor penggerak setiap moment sosial berlangsung di lingkungan permukiman dimana dirinya tinggal.
Selain menjadi Ibu rumah tangga yang cerdas dan berprestasi Wiwi punya talenta dalam tarik suara. Prestasinya sangat luar biasa jika dibandingkan dengan teman sebayanya, saat dirinya masih duduk dibangku sekolah dulu.
Wiwi sendiri terjun dan menggeluti dunia politik dapat dibilang bukan anak balita yang baru lahir. Melainkan sudah malang melintang terlebih dia juga salah satu putri mantan Camat Menes, Encep Suradijaya.
Perjuangan keras terus dia lakukan demi membawa kemajuan pembangunan daerah Kabupaten Pandeglang yang masih berpredikat daerah tertinggal.
Wiwi sebagai caleg mewakili kaum hawa ini pun sudah bulat bertekad untuk memenangkan kancah politik dan duduk dikursi DPRD Kabupaten Pandeglang. Kini Wiwi mencalonkan diri di dapil 4 Kabupaten Pandeglang meliputi Wilayah Kecamatan Panimbang, Sobang, Cigeulis, Cibaliung, Cibitung, Cimanggu dan Kecamatan Sumur.
Kepada Sekilasindo.com Wiwi Fitria Dewi menyapa ramah saat bertemu, itu hal yang baik dan patut ditiru oleh setiap Caleg lainnya, karena sopan santun dengan budi luhur haruslah melekat bagi sang legislator.
Dengan penuh humanis, figur wanita berparas cantik ini menjawab santai setiap pertanyaan yang dilontarkan indonesiasatu kepada dirinya. Dari beragam pertanyaan satu kesimpulan adalah alasan apa dirinya tertarik politik dan mencalonkan diri pada pemilu legislatif tersebut. Menurutnya, faktor utamanya tiada lain ingin menjadi salah satu keterwakilan perempuan di kursi dewan. Dan ingin sekali mengabdi untuk kepentingan rakyat. Khususnya masyarakat Kabupaten Pandeglang sebagai Kota kelahirannya. Bahkan jika terpilih menjadi anggota legislatif nanti wiwi berniat mengembangkan dan memajukan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Pandeglang, guna meningkatkan taraf ekonomi masyarakat Pandeglang.
Masih kata Wiwi, dirinya pun berharap ingin membangkitkan kemandirian berwiraswasta bagi anak muda millenial, Menciptakan perubahan baru dan membuktikan bahwa kalangan milenial bisa berbuat sesuatu nyata untuk masyarakat.
Pandeglang kan salah satu wilayah kabupaten di Propinsi Banten yang memiliki banyak objek wisata. Jika satu wilayah memiliki destinasi wisata, maka UMKM disana harus diciptakan dan diperkuat,”ujar Wiwi seraya menutup perbincangan dengan sedikit menyinggung sektor pariwisata Tanjung Lesung, yang menurut penilaiannya dengan kehadiran sektor Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tanjung lesung tentu dapat meningkatkan pertumbuhan UMKM secara pesat serta akan melahirkan usaha industri kreatif anak muda di Kabupaten Pandeglang.
Diakhir perbincangan wanita penuh kharismatik ini pun berpesan agar masyarakat pada pemilu mendatang bisa datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), dan menyalurkan hak serta aspirasinya dengan memilih salah satu calon atau kandidat sesuai hati nurani, tidak GOLPUT, karena kata Wiwi sikap Golput adalah keliru dan salah sebab satu suara nantinya akan mempengaruhi hasil pemilu dan menentukan nasib masyarakat Kabupaten Pandeglang lima tahun kedepan.Bahkan Politik juga merupakan bagian membangun, mencerdaskan demi tercapainya kemajuan bangsa dan negara.
Penulis: Hadi Isron.