TAKALAR, SEKILAS INDONESIA.com – Sebanyak 2.500 kepala keluarga Rumah Tangga Miskin (RTM) di Kabupaten Takalar menerima bantuan program dari Kementrian Pertanian dalam program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) berupa ayam sebanyak 150 ribu ekor.
Penyerahan bantuan tersebut berlangsung di Lapangan Makkatang Dg Sibali, Takalar oleh Bupati Takalar Syamsari Kitta, bersama Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Balai Besar Veteriner Maros, Kamis (25/10/2018).
Dalam pembagian ini, masing-masing penerima bantuan menerima sebanyak 50 ekor ayam per-kepala keluarga juga disertai dengan bantuan bibit kelapa, bibit mangga dan bibit sayuran masing-masing minimal 2 bibit per kepala keluarga.
Bupati Takalar dalam sambutannya mengakui bahwa sejak dulu program pemberian bantuan untuk masyarakat selalu ada, hanya saja saya ingin berpesan terutama untuk penerima bahwa yang paling penting adalah membangun kesadaran kita untuk mengubah pola fikir untuk berubah, mengubah diri untuk hidup lebih mampu, lebih mandiri.
Menurutnya, Jika kesadaran itu sudah kita miliki dalam diri masing-masing maka, segala bentuk bantuan yang ada akan senantiasa kita jaga dengan baik. menjadi modal dasar untuk menjadi lebih maju, mandiri dan memiliki kehidupan yang lebih baik.
“Sebab bibit tanaman dan ternak ini akan menjadi modal untuk membangun hidup yang lebih baik,” jelas Bupati Takalar Syamsari.
Untuk menunjang program ini tetap awet di masyarakat, Bupati Takalar mengajak Kepala Dinas Pertanian dan para Penyuluh Lapangan agar tidak hanya mengajarkan tata cara bertani dan beternak tapi harus menjadi agen perubahan dilingkungan masyarakat itu sendiri.
“Sebaliknya, jika bantuan ini tidak diikuti kesadaran untuk hidup lebih baik maka bantuan ini akan seperti bantuan-bantuan sebelumnya, yang akan hilang begitu saja, tidak dijaga, tidak dikembangkan dan kita tetap menjadi Rumah tangga miskin,” tambahnya.
Untuk diketahui, Bantuan ini diberikan untuk 1000 RTM dari kecamatan Mangarabombang dan 1500 RTM dari Kecamatan Polongbangkeng Utara. Karena kedua kecamatan tersebut dipilih karena merupakan kecamatan yang tingkat kemiskinannya tertinggi sesuai dengan hasil verifikasi tim Kemenpan, Dinas Sosial dan Dinas Pertanian Takalar.(*).
