Sekilasindonesia.id, PASANGKAYU – Di momentum peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Mujahid mendampingi Bupati Pasangkayu Yaumil Ambo Djiwa menyerahkan piagam penghargaan ke beberapa perusahaan, termasuk lima (5) anak perusahaan PT Astra Agro Lestari (AAL) Tbk Grup Areal Celebes atas sumbangsi Dedikasinya terhadap lingkungan.
Ke-5 anak perusahaan PT AAL yang beroperasi di wilayah Kabupaten Pasangkayu mendapat piagam penghargaan, diantaranya PT Tanjung Sarana Lestari (PT TSL), PT Pasangkayu, PT Mamuang, PT Surya Raya Lestari 1 (PT SRL 1) dan PT Letawa, Senin 21/2/2021.
Community Development Officer (CDO) PT Letawa, Novi Konjongian katakan, sangat berterimakasih kepada DLH Pasangkayu yang memberikan piagam penghargaan ke-5 anak perusahaan PT ALL dan saya mewakili (PT AAL-red) dalam menjaga komitmen ini, agar tercipta lingkungan bersih, apalagi itu termasuk program kami.
Inikan salah satu program PT AAL, melalui CSR lingkungan yang diberi nama Gerakan Kurangi Sampah Plastik (GERLI), kami juga memberikan edukasi dan pelatihan pengolahan sampah plastik, limbah lidi dan cangkang sawit untuk dijadikan kerajinan tangan.
“Selain itu, ada juga namanya program Pemanfaatan Pekarangan Rumah (PKPR), tujuannya menanam pohon produktif, endemik ebony dan sayuran untuk ketahanan pangan warga desa binaan PT AAL di wilayah kerja masing – masing perusahaan,”katanya.
Lebih lanjut, Novi ungkapkan, tiap tahunnya pihak Astra Grup mengadakan perlombaan, khusus di internal anak perusahaannya di seluruh Indonesia dan itu termasuk program CSR lingkungan yang diberi nama “Astra Hijau”.
“Tahun ini, PT Letawa mewakili PT AAL Grup Area Celebes, kami pihak perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit terus melakukan pembinaan ke warga untuk melakukan PKPR, termasuk budidaya ikan air tawar dan itu akan menjadi ajang perlombaan nantinya di Astra Internasional,”tutunya.
Sementara itu, CDO PT Pasangkayu, Opier Faath menyampaikan, kita sudah bangun kerjasama dengan DLH, dalam pengelolaan tandang kosong atau sering di sebut tankos kelapa sawit yang dapat menghasilkan Pembudidayaan jamur dan (jamur-red) tersebut dapat menjadi olahan makanan seperti abon serta kripik tankos.
Dimana tankos berasal dari limbah kelapa sawit sudah diolah di pabrik PT Pasangkayu, lalu dikirim ke tempat industri kecil pembudidayaan jamur, sehingga menjadi olahan makanan dan salah satu oleh-oleh khas warga di Desa Pakava.
“Di wilayah kerja kami, limbah sawit menjadi olahan makanan sesuatu yang lebih bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri,”ujarnya.
Lanjut Opier, itulah bentuk kerjasama kami ke DLH yang bisa memberikan sumbangsih bagi warga dan dapat dijadikan contoh di tempat lain.
“Inilah contoh kreatifitas yang patut kita kembangkan, sehingga menjadi suatu usaha untuk bisa menambah pendapatan ekonomi masyarakat, bahkan dapat membuka lapangan kerja bagi warga itu sendiri,” imbuhnya.(Roy Mustari)