MUNA-Tudingan pencatutan nama oleh oknum masyarakat pada Tim RaPi melalui sebuah media online adalah tuduhan yang tidak berdasar.
Hal ini disampaikan dengan tegas Juru Bicara Pasangan La Ode M. Rajiun Tumada dan H. La Pili (RaPi), Wahidin Kusuma Putra.
“Ada aroma sabotase dari lawan politik RaPi sebab tuduhan ini jelas tidak memiliki dasar yang kuat. SK Tim adalah konsumsi internal bahkan tidak semua orang di Internal pendukung RaPi bisa mengakses SK Tim untuk mengantisipasi adanya kebocoran informasi dan dimanfaatkan oleh pihak lawan. Saya heran, darimana SK Tim RaPi yang diupload oleh media Online Petasultra.com itu. SK Tim itu sifatnya rahasia bahkan di internal pendukung saja tidak semua bisa mengakses itu. Di luar itu hanya KPU yang memegang SK Tim RaPi. Namun yang terpenting adalah SK Tim RaPi yang menjadi sumber berita itu adalah SK Palsu, itu bukan SK Tim RaPi,” ujar, Wahidin, Jum’at (02/10/2020).
Menurutnya, seharusnya media online Petasultra.com menulis berita berdasarkan sumber yang jelas. Jangan menjadikan SK Palsu sebagai sumber berita sebab ini sangat merugikan pasangan RaPi.
“Mestinya Jurnalis petasultra. com konfirmasi dulu ke kami, apakah itu SK Tim kami yang asli atau bukan. Jangan langsung diberitakan. Lagian yang namanya Surat Keputusan itu selalu memiliki tiga unsur utama yaitu Konsideran, Desiseratum dan Diktum. Selain itu juga selalu dibubuhi dengan tanda tangan tak terkecuali pada bagian lampirannya. Olehnya sangat jelas bahwa SK itu adalah Palsu tapi tetap diberitakan. Ini ada apa ? Saya berharap berita ini bukan berita pesanan pihak sebelah,” tuturnya.
Lanjut kata Wahidin, Kami sudah mencocokkan SK Timses RaPi dengan SK yang diupload di media online itu dan kami pastikan bahwa SK yang menjadi sumber berita itu adalah hasil editan alias palsu. Selain itu, dirinya juga menjamin bahwa tidak ada nama Pak La Ghuluhi dalam SK Timses Paslon RaPi yang Asli.
“Kami menduga ada aktor yang sengaja memainkan permainan kotor ini untuk menjatuhkan pasangan RaPi,” ucapnya.
Wahidin menyebut, bahwa saat ini berdasarkan data internal Tim RaPi, jumlah dukungan masyarakat untuk Paslon RaPi sudah menang di 14 Kecamatan dari 22 kecamatan di Kabupaten Muna. “Hasil pendataan door to door yang dilakukan oleh 17.672 orang Tim Inti RaPi yang tersebar di semua desa dan kelurahan. Hal ini jelas menimbulkan kepanikan dari lawan politik RaPi sehingga tidak heran jika mainan kotor seperti inipun dilakukan untuk menjatuhkan kami,” jelasnya.
“Atas kejadian ini, saya berharap masyarakat Muna semakin membuka mata dan hatinya. Bahwa pemimpin yang baik dan pantas dipilih adalah pemimpin yang lahir dari proses persaingan yang adil dan memegang prinsip kesatria. Bukan lahir kerena menjatuhkan lawan dengan permainan kotor seperti ini,”tutupnya.
Reporter: Sacriel











