Sekilas Indonesia, Jeneponto – Warga Dusun Bonto Cinde, Desa Tombo-Tombolo, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan hidup dalam kecemasan akibat kondisi tiang listrik yang nyaris roboh. Kekhawatiran utama mereka adalah potensi kabel putus yang bertegangan tinggi dan dapat membahayakan keselamatan jiwa serta menyebabkan kebakaran rumah, 7 September 2025.
Kondisi tiang listrik yang memprihatinkan ini semakin diperparah dengan dugaan pembiaran dari pihak PLN Kecamatan Bangkala. Warga setempat mengaku telah berulang kali melaporkan kondisi tiang yang miring tersebut kepada pihak PLN Bangkala, namun hingga saat ini belum ada tindakan perbaikan yang dilakukan.
“Kami sudah sering melaporkan masalah ini ke PLN Bangkala, bahkan sudah beberapa bulan lalu. Tapi, kenyataannya tidak pernah ada respons yang serius. Tiang listriknya sudah sangat miring dan jelas membahayakan. Jika roboh, kabel yang masuk ke rumah-rumah warga pasti putus, dan dampaknya bisa sangat fatal, seperti kebakaran atau warga tersengat listrik,” ujar Daeng Sikki, salah seorang warga yang tinggal di sekitar tiang listrik tersebut, dengan nada khawatir.
Beberapa bulan lalu, kejadian serupa hampir menelan korban. Seekor kambing milik warga tersengat aliran listrik saat berada di dekat tiang listrik tersebut. “Kambing itu langsung tergeletak dan seluruh tubuhnya gemetar. Untungnya, ada warga yang sigap menolong dengan mendorong kambing itu menggunakan kayu kering,” jelasnya. Kejadian ini semakin menambah kekhawatiran warga akan potensi bahaya yang lebih besar jika tiang listrik tersebut benar-benar roboh.
Menanggapi keluhan ini, salah satu warga yang tak ingin disebut namanya., mengatakan bahwa pihaknya sering mendengar keluhan warga dan sudah berkoordinasi dengan pihak PLN. “Kami sudah sampaikan keluhan warga ke pihak PLN, dan mereka berjanji akan segera menindaklanjuti. Namun, sampai sekarang belum ada realisasi,” ujarnya.
Kami berharap, pihak PLN segera mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki tiang listrik yang miring tersebut, sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Kami tidak ingin ada korban jiwa atau kerugian materi akibat kelalaian ini. PLN harus bertanggung jawab atas keselamatan warga,” tegasnya.
Sementara itu, pihak PLN Kecamatan Bangkala belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan pembiaran ini. Awak media masih berupaya untuk menghubungi pihak PLN guna mendapatkan klarifikasi lebih lanjut.
(Amrianto)