TAKALAR – Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Minasa Keadilan bekerja sama dengan Polres Takalar menggelar seminar hukum bertema “Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Kabupaten Takalar” pada Rabu, 27 Agustus 2025, bertempat di Ruang Wicaksana Laghawa Polres Takalar. Seminar ini menghadirkan sejumlah narasumber penting dari berbagai instansi, termasuk Hj. Fadilah Fahriana yang juga Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini menjadi ruang diskusi strategis untuk menguatkan komitmen bersama dalam menghentikan praktik kekerasan terhadap perempuan dan anak.Kegiatan tersebut di buka langsung Sekda Takalar, Dr. H. Muhammad Hasbi, S.STP., M.AP., M.I.Kom., dengan Narasumber yang hadir di antaranya Dr. Surianto, A.Md.I.P., S.Pd., M.M (Kepala Balai Pemasyarakatan Kelas I Makassar), AKP Hatta, S.H (Kasat Reskrim Polres Takalar), Abdul Gaffar, S.H., M.I.Kom (Advokat/Praktisi Hukum), serta Hj. Fadilah Fahriana yang juga menjabat Ketua DPW Perempuan Bangsa PKB Sulawesi Selatan sekaligus Ketua Bidang 1 TP PKK Kabupaten Takalar.
Dalam pemaparannya, Hj. Fadilah Fahriana menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menekankan bahwa angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sulawesi Selatan, khususnya di Takalar, masih cukup tinggi dan perlu mendapatkan perhatian serius. Menurutnya, zaman modern dengan maraknya penggunaan media sosial turut membawa dampak yang harus diantisipasi dengan edukasi yang tepat.
“Peran kepala desa, ibu PKK, serta tokoh masyarakat sangat penting untuk mengedukasi warganya terkait sisi hukum dalam kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Sosialisasi yang berkelanjutan akan membantu masyarakat lebih peduli dan sadar hukum,” ujarnya.
Lebih jauh, Hj. Fadilah menekankan pentingnya pendekatan komunikasi yang baik dalam keluarga, terutama antara orang tua dan anak. Ia mengingatkan agar setiap orang selalu menyayangi, menghargai, dan menghormati istri, anak, serta keluarga. Menurutnya, kekerasan bisa dicegah dengan komunikasi yang sehat dan pemahaman tentang nilai-nilai kemanusiaan.
Selain itu, Hj. Fadilah Fahriana juga mengajak peserta seminar untuk memanfaatkan media sosial secara bijak. Ia menilai edukasi digital sangat dibutuhkan agar anak-anak tidak terjebak dalam konten negatif yang bisa memicu kerentanan terhadap kekerasan maupun perilaku menyimpang.
Seminar yang dihadiri oleh beberapa camat serta puluhan kepala desa dan lurah se-Kabupaten Takalar ini diharapkan menjadi momentum penting untuk membangun sinergi lintas sektor. Dengan kolaborasi antara aparat penegak hukum, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan organisasi perempuan, Takalar optimistis dapat mewujudkan lingkungan yang aman, ramah, dan bebas dari kekerasan bagi perempuan serta anak-anaknya.
Suherman Tangngaji
–