Sekilasndonesia.id JAKARTA — Liburan semester tidak selalu identik dengan jeda tanpa makna. Bagi Raihan Arsyad Firdausy Asbari, siswa SMA Taruna Nusantara asal Kabupaten Tangerang, Banten, masa libur justru menjadi ruang pembelajaran kepemimpinan yang nyata dan kontekstual. Pada 21 Desember 2025.
Raihan Arsyad bersama tiga rekannya melaksanakan audiensi dengan Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (BAPPISUS) Republik Indonesia, Aries Marsudiyanto, di kediaman Kepala BAPPISUS RI.
Audiensi ini merupakan bagian dari penugasan sekolah yang mendorong para siswa untuk belajar kepemimpinan dan manajemen kehidupan langsung dari para pemimpin daerah maupun nasional.
Dalam konteks ini, Raihan Arsyad tampil aktif mengikuti dialog, mencerminkan semangat generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan visi kebangsaan.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala BAPPISUS RI menyampaikan sejumlah nasihat strategis yang relevan bagi perjalanan hidup dan kepemimpinan generasi muda.
Pertama, terkait filosofi karier, para siswa diajak untuk selalu melakukan yang terbaik di mana pun ditempatkan, meskipun posisi tersebut bukan rencana awal.
Fokus pada proses, integritas, dan menolak cara-cara instan yang menghalalkan segala cara menjadi penekanan utama.
Pesan ini menjadi refleksi penting bagi Raihan Arsyad sebagai calon pemimpin masa depan yang tengah menata orientasi hidupnya.
Kedua, Aries Marsudiyanto menjelaskan praktik kepemimpinan di BAPPISUS yang mengedepankan prinsip 3K: Komunikasi, Koordinasi, dan Kolaborasi antar-lembaga. Pendekatan ini diperkuat dengan pemanfaatan digitalisasi sebagai instrumen transparansi dan pencegahan penyimpangan.
Bagi Raihan Arsyad, paparan ini memberikan gambaran konkret bagaimana tata kelola pemerintahan modern dijalankan dengan prinsip akuntabilitas dan teknologi
Ketiga, dalam kerangka visi pembangunan nasional, Kepala BAPPISUS menegaskan pentingnya menjaga agar setiap kebijakan negara tetap berpihak kepada rakyat serta memastikan kredibilitas penegakan hukum, baik di sektor publik maupun swasta.
Nilai ini memperkaya wawasan kebangsaan para siswa tentang peran strategis institusi negara dalam menjaga keadilan sosial.
Menutup audiensi, disampaikan pula pesan khusus bagi generasi muda berupa lima karakter utama yang wajib dimiliki, yakni kepedulian sosial, kerja keras dengan menjaga kebugaran fisik, disiplin waktu, inovasi kreatif, serta mental tahan banting.
Kelima karakter tersebut menjadi bekal fundamental bagi Raihan Arsyad dan rekan-rekannya dalam menapaki jalan pengabdian di masa depan.
Kegiatan audiensi ini menegaskan bahwa pendidikan kepemimpinan tidak berhenti di ruang kelas.
Melalui pengalaman langsung bertemu pemimpin nasional, Raihan Arsyad Firdausy Asbari menunjukkan bagaimana generasi muda Kabupaten Tangerang dapat memanfaatkan setiap kesempatan belajar untuk menanamkan nilai integritas, kepemimpinan, dan orientasi pengabdian.
Sebuah potret liburan semester yang produktif, reflektif, dan sarat makna bagi calon pemimpin Indonesia menuju masa depan.
Bagindo Yakub.
