Pendidikan

MENGUATKAN GENERASI TANGGUH: PkM UNM Bekali Siswa MAN 1 Makassar dengan Strategi Mitigasi Banjir Berbasis Komunitas

×

MENGUATKAN GENERASI TANGGUH: PkM UNM Bekali Siswa MAN 1 Makassar dengan Strategi Mitigasi Banjir Berbasis Komunitas

Sebarkan artikel ini

MAKASSAR – MAN 1 Makassar menjadi pusat edukasi kebencanaan pada hari Jumat, 21 November 2025, melalui pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat (PkM) dari tim dosen Jurusan Geografi Fakultas MIPA Universitas Negeri Makassar (UNM). Kegiatan ini berfokus pada pembentukan kesadaran dan keterampilan resiliensi dengan mengusung judul yang relevan: “PENGUATAN PEMAHAMAN SISWA MAN 1 MAKASSAR TENTANG STRATEGI MITIGASI ADAPTIF BERBASIS KOMUNITAS DALAM MENINGKATKAN RESILIENSI TERHADAP BENCANA BANJIR”, (21/11/2025).

Click Here

Komitmen Sekolah dalam Kesiapsiagaan

Pelatihan ini dihadiri oleh seluruh siswa kelas XII, yang merupakan jenjang akhir pendidikan dan diharapkan menjadi agen perubahan di masyarakat setelah lulus. Kehadiran program ini disambut baik oleh pihak sekolah. Bapak Dr. Nurdin, M.Si., Wakil Kepala Sekolah 3 Bidang HUMAS MAN 1 Makassar, dalam sambutannya menegaskan bahwa inisiatif ini sangat penting mengingat posisi geografis Makassar yang rentan terhadap banjir. Beliau berharap siswa dapat menyerap ilmu yang diberikan dan menerapkannya tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk membantu keluarga dan lingkungan terdekat mereka. “Keselamatan kolektif dimulai dari kesadaran individu. Melalui PkM ini, kami berharap siswa memiliki bekal ilmu yang menjadikan mereka pionir dalam mewujudkan Sekolah dan Madrasah Aman Bencana,” tegasnya.

Kurikulum Mitigasi yang Komprehensif

Tim Pelaksana PkM yang terdiri dari pakar kebencanaan Geografi UNM memastikan materi yang disampaikan bersifat komprehensif, memadukan teori dengan aplikasi praktis. Prof. Uca, S.Si., MP., Ph.D (Bidang Keahlian: Geografi Lingkungan dan Kebencanaan), selaku Ketua Pelaksana, membuka sesi dengan memaparkan filosofi di balik Mitigasi Adaptif. “Ini bukan hanya tentang berlari dari bencana, tetapi belajar bagaimana hidup berdampingan dengan risiko. Kuncinya adalah kolaborasi dan sistem peringatan dini yang dibangun dari, oleh, dan untuk komunitas itu sendiri,” ujar Prof. Uca, memicu diskusi interaktif di kalangan siswa.

Selanjutnya, sesi diperkaya dengan perspektif teknologi dan lingkungan:

Nurul Afdal Haris, S.Si., M.Sc. (Penginderaan Jauh untuk Bencana) mempresentasikan bagaimana data satelit dan pemetaan dapat diolah menjadi informasi kebencanaan yang vital. Siswa diperlihatkan contoh peta rawan banjir di Kota Makassar dan cara membaca informasi tersebut untuk menentukan jalur evakuasi yang aman.

Aldhila Gusta HY, S.Si., M.Sc. (Geomorfologi untuk Bencana) membawa siswa memahami akar masalah banjir dari sudut pandang ilmu bumi. Ia menjelaskan bagaimana karakteristik topografi, tata guna lahan, dan drainase di Makassar memengaruhi tingkat keparahan banjir, memberikan konteks ilmiah yang kuat bagi pemahaman siswa.

Implementasi dan Peran Mahasiswa

Guna memastikan pemahaman tidak hanya berhenti di tingkat teori, kegiatan PkM ini melibatkan sesi workshop dan simulasi yang difasilitasi oleh dua mahasiswa Jurusan Geografi FMIPA UNM, Wardiman dan Muh. Nasir. Mereka memimpin kelompok-kelompok kecil siswa dalam menyusun Rencana Aksi Komunitas Sederhana (RAKS) untuk simulasi bencana banjir di lingkungan sekolah. Para siswa diajak berdiskusi tentang penentuan titik kumpul, inventarisasi alat darurat, hingga cara menyebarkan informasi darurat secara efektif. Partisipasi aktif mahasiswa dalam PkM ini juga mencerminkan sinergi antara dosen dan mahasiswa dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya di bidang pengabdian.

Di akhir kegiatan, Prof. Uca menyampaikan harapan besar agar ilmu yang telah didapatkan dapat disebarluaskan. “Siswa Kelas XII MAN 1 Makassar adalah duta resiliensi. Pulanglah dan bagikan ilmu ini kepada keluarga dan tetangga Anda. Resiliensi sejati lahir dari kesiapan seluruh anggota komunitas,” tutupnya, menandai suksesnya pelaksanaan PkM yang diharapkan memberi dampak jangka panjang bagi ketahanan masyarakat Makassar.