Advertorial

Sinergi Tata Ruang dan Pembangunan: Wali Kota Saparudin Arahkan Pangkalpinang Menuju Kota Modern dan Berdaya Saing

×

Sinergi Tata Ruang dan Pembangunan: Wali Kota Saparudin Arahkan Pangkalpinang Menuju Kota Modern dan Berdaya Saing

Sebarkan artikel ini

Pangkalpinang, Sekilas Indonesia – Wali Kota Pangkalpinang, Prof. Saparudin, menekankan pentingnya sinergi antara Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dalam mewujudkan pembangunan kota yang terarah dan berkelanjutan. Penegasan ini disampaikan dalam Focus Group Discussion (FGD) Perencanaan Wilayah dan Kota yang berlangsung di Ruang Rapat Bapperida Pangkalpinang, Selasa (12/11/2025).

FGD ini merupakan bagian integral dari upaya Pemerintah Kota Pangkalpinang untuk menyusun RPJMD yang selaras dengan RTRW serta Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025–2045.

Click Here

Saparudin menjelaskan bahwa RPJMD harus didasarkan pada RTRW. Oleh karena itu, Pemkot Pangkalpinang berupaya mempercepat revisi RTRW agar semua rencana pembangunan kota selaras dengan tata ruang yang telah ditetapkan.

“RPJMD ini fondasinya adalah RPJPD dan RTRW. Saat ini, revisi RTRW kita belum rampung, jadi kita percepat agar seluruh rencana pembangunan dapat mengikuti tata ruang yang sudah ditetapkan,” kata Saparudin.

Menurutnya, keselarasan antara RTRW, RPJMD, dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) akan menjadi acuan krusial dalam menentukan peruntukan dan arah pengembangan wilayah di Pangkalpinang.

“Dengan landasan ini, kita dapat menentukan wilayah mana yang akan kita prioritaskan pengembangannya. Contohnya, kawasan timur dan utara kota memiliki potensi besar dan akan menjadi fokus utama pembangunan,” jelasnya.

Saparudin menambahkan bahwa kawasan timur akan dikembangkan menjadi kawasan bisnis baru, pusat ketahanan pangan, industri, dan pelabuhan. Sementara itu, kawasan utara akan difokuskan sebagai daerah penyangga dan konservasi, terutama di sekitar Sungai Selindung.

“Kawasan timur akan kita persiapkan sebagai pusat bisnis, industri, dan ketahanan pangan, mendukung program nasional. Sedangkan kawasan utara akan kita tetapkan sebagai kawasan konservasi agar tetap lestari dan menjaga keseimbangan lingkungan,” ujarnya.

Pemkot Pangkalpinang juga membuka peluang kerja sama dengan investor, selain mengandalkan dukungan dari pemerintah pusat, untuk merealisasikan pembangunan tersebut.

“Kita akan mengajukan usulan ke Bappenas dan mengundang investor untuk berinvestasi di Pangkalpinang. Tentunya, kita harus memiliki perencanaan yang matang agar mereka memahami potensi investasi dan lokasi yang tepat,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Saparudin juga menyinggung pengembangan konsep Smart City di Pangkalpinang yang telah diimplementasikan melalui berbagai layanan digital publik.

“Kita telah memulai inisiatif Smart City dengan berbagai aplikasi untuk smart parking, pengelolaan sampah, pajak restoran, PBB, hingga layanan PDAM. Ke depan, kita akan terus mengembangkan dan mengintegrasikan layanan ini dengan sektor transportasi dan pelayanan publik lainnya,” jelasnya.

Mengenai rencana pengembangan pelabuhan, Saparudin menegaskan bahwa Pelabuhan Pangkalbalam akan tetap menjadi pelabuhan utama dan akan terus dikembangkan setelah pembangunan jembatan selesai.

“Pelabuhan Pangkalbalam akan tetap menjadi pelabuhan utama. Ke depan, kita akan menarik investasi dan mengembangkannya lebih lanjut sebagai pelabuhan umum dan regional yang modern,” tegasnya.

Saparudin menegaskan bahwa pembangunan Pangkalpinang akan dilaksanakan secara terencana, terukur, dan selaras dengan visi kota yang modern, tangguh, serta berdaya saing di tingkat regional dan nasional. (Red)