TAKALAR – Karaeng Polongbangkeng ke XIV, Andi Muhammad Rizal Padjonga SE Karaeng Tompo, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Tani Merdeka Indonesia (TMI) Kabupaten Takalar, menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal 1447 H. Kegiatan penuh khidmat ini berlangsung di Balla Gaukang Lompoa Karaeng Polongbangkeng, Lingkungan Bontonompo, Kelurahan Canrego, Kecamatan Polongbangkeng Selatan, Kabupaten Takalar, pada Jumat (05/09/2025) kemarin
Kehadiran Karaeng Polongbangkeng XIV ini menjadi simbol kuatnya nilai budaya dan adat yang terus melekat dalam kehidupan masyarakat Butta Panranuangku.
Dalam sambutannya, Andi Muhammad Rizal Padjonga menegaskan bahwa peringatan Maulid Nabi bukan hanya sekadar seremoni, tetapi juga momentum untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW. Menurutnya, masyarakat Takalar harus terus menjaga persatuan, saling menghormati, dan memperkuat nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai umat Nabi Muhammad SAW, kita harus menanamkan nilai kasih sayang, persaudaraan, serta kepedulian sosial. Inilah yang menjadi landasan kita dalam membangun Takalar yang lebih baik,” ungkap Karaeng Tompo.
Selain doa dan dzikir, peringatan Maulid Nabi juga dirangkaikan dengan pembacaan barzanji serta tradisi lokal yang sarat makna kebersamaan. Suasana penuh kekeluargaan semakin mempererat silaturahmi antarwarga. Kehadiran Tani Merdeka Indonesia (TMI) Takalar di tengah masyarakat pun membawa harapan baru bagi para petani agar lebih diperhatikan dan diberdayakan.
Salah satu tradisi yang turut memeriahkan acara ialah hadirnya bakul, wadah berisi aneka makanan yang dihiasi bunga dan telur warna-warni khas budaya Makassar. Tradisi ini bukan hanya simbol kemeriahan, tetapi juga bentuk syukur dan wujud kebersamaan masyarakat dalam memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW.
Masyarakat yang hadir memberikan apresiasi atas komitmen Karaeng Polongbangkeng XIV dalam melestarikan adat, budaya, dan tradisi keagamaan di Takalar. Peringatan Maulid Nabi ini diharapkan mampu memperkuat jati diri masyarakat Butta Panranuangku sekaligus menjadi pengingat untuk senantiasa meneladani Rasulullah SAW dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Suherman Tangngaji