Berita

Pembacokan di Bungung Lompoa: Niat Damai Berujung Petaka, Korban Desak Polisi Bertindak Cepat

×

Pembacokan di Bungung Lompoa: Niat Damai Berujung Petaka, Korban Desak Polisi Bertindak Cepat

Sebarkan artikel ini

Jeneponto – Kasus penganiayaan yang terjadi di Bungung Lompoa diduga bermula dari ajakan melalui pesan WhatsApp. Korban menerima pesan dari pelaku, Nasrul alias Kammisi, yang mengajak bertemu untuk membahas perdamaian.

Nasrul alias Kammisi meminta korban datang ke kediamannya di Bungung Lompoa, Kelurahan Bonto Tangnga, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, sekitar pukul 22:30 pada Sabtu malam, 30 Agustus 2025.

Click Here

Kaharuddin Dg Karo, korban dalam kasus ini, mengalami luka menganga di lengan kanan akibat tebasan parang oleh pelaku, Nasrul alias Kammisi.

Menurut keterangan yang diberikan korban di RSUD Lanto Daeng Pasewang, ia menerima pesan WhatsApp dari Nasrul alias Kammisi yang memintanya datang ke rumah dengan dalih membahas perdamaian terkait perdebatan yang pernah terjadi di antara mereka.

“Setelah saya tiba di rumahnya, dia membuka pintu dalam keadaan gelap karena lampu mati. Tiba-tiba, dia langsung mengayunkan parang dan mengenai lengan kanan saya,” ungkap Kaharuddin.

Kaharuddin melanjutkan, “Saya reflek memegang lengan saya dan ternyata sudah berlubang. Saya langsung melarikan diri ke rumah keluarga bernama Iping yang ada di sekitar situ. Di sana, saya bertemu dengan adiknya yang kemudian membawa saya ke Puskesmas Tamalatea untuk mendapatkan pertolongan pertama.”

Korban berharap agar pihak kepolisian segera bertindak cepat untuk menahan pelaku dan memberikan hukuman yang setimpal. “Saya sangat berharap agar pihak kepolisian cepat bertindak untuk menahan kedua pelaku, dan menghukum mereka seberat-beratnya karena saya hampir kehilangan nyawa akibat perbuatan mereka,” harapnya.

(Amrianto)

 

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca