Advertorial

Jejak Sejarah Takalar Hidup Kembali Lewat 600 Pusaka, Libatkan Mahasiswa KKN UIN Alauddin”Angkatan 77 se-Kecamatan Pattallassang

×

Jejak Sejarah Takalar Hidup Kembali Lewat 600 Pusaka, Libatkan Mahasiswa KKN UIN Alauddin”Angkatan 77 se-Kecamatan Pattallassang

Sebarkan artikel ini

TAKALAR – Laskar Lipang Bajeng menggelar pameran bertajuk “Jejak-jejak Sejarah dan Pusaka Butta Panrannuangku” pada 13–15 Agustus 2025 di Alun-alun Kota Takalar. Pameran ini menampilkan sekitar 600 pusaka tradisional, mulai dari badik, keris, hingga tombak, sebagai upaya menghidupkan kembali dan memperkenalkan warisan sejarah Kabupaten Takalar kepada masyarakat luas.

Pusaka-pusaka tersebut berasal dari komunitas pelestari se-Sulawesi Selatan, mulai dari Luwu hingga Bulukumba, serta kolektor dari Kalimantan. Koleksi yang dipamerkan merepresentasikan peninggalan empat kerajaan bersejarah di Takalar, yaitu Kerajaan Sanrobone, Laikang, Galesong, dan Polongbangkeng.

Click Here

 

Ketua penyelenggara, Hamzahari, S.IP, menjelaskan bahwa pameran ini tidak sekadar menampilkan benda-benda bersejarah, tetapi juga menjadi ruang edukasi lintas generasi. “Harapannya, generasi mendatang tahu dan paham bahwa bilah pusaka adalah bagian dari sejarah masa lalu sekaligus penghubung informasi dari generasi ke generasi,” ungkapnya.

Sebagai bentuk penguatan edukasi sejarah dan budaya, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Alauddin Makassar angkatan 77 se-Kecamatan Pattallassang turut diundang menyaksikan pameran tersebut. Salah satu di antaranya, Mutmainnah Muhlis (21), mengaku mendapat banyak pengetahuan baru. “Saya baru tahu kalau Takalar punya empat kerajaan dan koleksi pusaka sebanyak ini. Sangat membuka wawasan kami agar lebih peduli terhadap sejarah daerah sendiri,” ujarnya.

 

Plh. Camat Pattallassang, Imal Faizal, S.IP., M.M., berharap pameran ini dapat menjadi daya tarik wisata budaya. “Kami ingin pameran ini booming sehingga mampu menarik minat wisatawan. Takalar harus dikenal sebagai kabupaten pejuang yang memiliki sejarah panjang,” tuturnya.

Melalui pameran ini, Laskar Lipang Bajeng berupaya menegaskan bahwa Takalar memiliki komunitas pelestari sejarah yang aktif menghidupkan pusaka peninggalan leluhur, sekaligus mempromosikannya melalui jalur edukasi dan wisata budaya.

Penulis: Sri Asni Hariani As

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca