PANGKALPINANG — Inflasi di Kota Pangkalpinang tercatat sebesar 0,96 persen year on year dengan Tingkat Harga Konsumen (THK) mencapai 105,9 persen. Capaian ini menjadikan Pangkalpinang sebagai salah satu dari 10 kota dengan inflasi terendah di Indonesia.
Informasi tersebut disampaikan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Pangkalpinang, Juhaini, dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Daerah dan Program Pembangunan 3 Juta Rumah yang digelar Kementerian Dalam Negeri RI secara virtual, Selasa (29/7/2025).
“Alhamdulillah, inflasi kita terendah di Pangkalpinang dan masuk dalam 10 besar nasional. Kita juga mendapat apresiasi langsung dari Bapak Sekjen Kemendagri, Komjen Tomsi Tohir,” kata Juhaini saat mengikuti rakor dari Smart Room Center Kantor Wali Kota Pangkalpinang.
Ia menjelaskan, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menyumbang andil terbesar terhadap inflasi daerah dengan kontribusi 0,68 persen. Karena itu, Pemkot fokus menekan inflasi melalui pengendalian harga pangan.
Salah satu langkah yang telah dilakukan adalah penyaluran cadangan pangan pemerintah sebanyak 148,12 ton beras kepada 7.406 kepala keluarga (KK). Setiap KK menerima 10 kg beras untuk bulan Juni dan Juli.
“Selain penyaluran beras, kami juga melakukan pemantauan harga di Pasar Rokodunggal dan Pasar Kampung Melayu. Hasilnya, tidak ada lonjakan harga signifikan,” jelasnya.
Juhaini menambahkan, Pemkot akan terus menjaga stabilitas harga dengan distribusi bahan pangan yang lancar, rapat rutin Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), dan edukasi kepada masyarakat.
“Ke depan, kita akan intensifkan pemantauan harga, pasar murah, dan komunikasi langsung ke warga,” ujarnya.
