Pj Wali Kota Unu Ibnudin Ajak OPD Benahi Pangkalpinang Lewat Forum Kopi Morning

PANGKALPINANG – Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, M. Unu Ibnudin, mengajak seluruh jajaran organisasi perangkat daerah (OPD), camat, dan lurah untuk lebih aktif membenahi kota demi meningkatkan pelayanan publik.

Ajakan tersebut disampaikan dalam kegiatan Kopi Morning yang digelar Pemerintah Kota Pangkalpinang di Ruang OR Balai Kota, Rabu (16/7/2025).
Kegiatan ini dihadiri Sekretaris Daerah Mei Go, para asisten, inspektur, camat, lurah, dan sejumlah kepala OPD.

Dalam arahannya, Unu menekankan pentingnya komunikasi dan koordinasi antarpemangku kepentingan di lingkungan Pemerintah Kota.
“Kalau diajak ngobrol santai di warung kopi saja sulit, bagaimana kita bisa menyelesaikan persoalan besar? Mulai hari ini, saya ingin semua jajaran memiliki sikap terbuka dan peduli,” ujar Unu.

Ia juga menyoroti pentingnya data kependudukan yang akurat hingga tingkat RT dan RW sebagai dasar perencanaan pembangunan. Unu mencontohkan digitalisasi data warga di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yang dinilainya berhasil.

“Sumedang punya data detail sampai kondisi rumah, jumlah kamar mandi, hingga penghasilan warga yang diperbarui setiap hari. Masa kita yang di kota tidak bisa?” katanya.
Unu juga meminta camat dan lurah untuk tidak meremehkan tugas pokok mereka dalam menangani persoalan mendasar seperti kebersihan lingkungan, pengelolaan sampah, dan perbaikan drainase.

Selain itu, ia mengingatkan seluruh ASN untuk menjaga netralitas menjelang Pilkada 2025. Ia menegaskan bahwa pelanggaran sekecil apa pun bisa berimplikasi hukum dan etika.
“Jangan sampai gara-gara status WhatsApp atau tindakan kecil lainnya, kita terjerumus dalam masalah netralitas ASN. Kita harus jaga diri, keluarga, dan institusi,” tegasnya.
Unu juga mengingatkan tentang batas maksimal belanja pegawai sebesar 30 persen dari total APBD sesuai regulasi nasional. Oleh karena itu, ia mendorong OPD untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) agar pembangunan tidak terganggu.

Sekda Pangkalpinang, Mei Go, menambahkan bahwa pihaknya terus membangun komunikasi dengan pemerintah pusat untuk memperjuangkan dana bagi hasil yang lebih adil, terutama dari sektor timah.
“Kita memang bukan daerah penghasil, tapi kita terdampak. Harapannya, ke depan kita mendapat porsi royalti yang lebih adil,” ujarnya.

Ia juga memastikan bahwa tindak lanjut atas temuan BPK saat ini telah sesuai dengan target perbaikan.

Di akhir kegiatan, Unu berharap Kopi Morning dapat menjadi wadah terbuka untuk menyampaikan persoalan dan merumuskan solusi bersama demi kemajuan Pangkalpinang.(*)