Sekilasindonesia.id, || BANGKA TENGAH – Aktifitas tambang laut Sanfur di Desa Kebintik Kecamatan Pangkalan Baru Kabupaten Bangka Tengah kembali mendapat sorotan.
Meski berkerja secara legal sebagai mitra PT Timah, Puluhan Ponton Isap Produksi (PIP) milik beberapa CV (perusahaan) diketahui diam-diam berkerja di malam hari.
Bahkan, terbaru ada keluhan dari nelayan dan juga pemilik kapal yang mengaku jalurnya kerap kali dihalangi ponton penambang. Kondisi ini memperpanjang carut marut penambangan di laut Sanfur.
Tak heran, kondisi ini terjadi akibat harga timah yang lagi bagus dan lokasi sedang gacor (ngasil) hingga penambang berani berkerja di tengah malam.
“Betul sekali bang, ada puluhan, sekitar 70 ponton yang berkerja tengah malam sampai pagi, tapi sempat ditertibkan, disuruh berhenti oleh bagian pengamanan PT Timah,” ujar sumber terpercaya media ini, Sabtu malam (17/5/2025).
Diketahui penumpang gelap (ponton illegal) tersebut dikoordinir bos AT Sanfur.
“Siapa lagi yang punya gawe kalau bukan bos Sanfur. Selain ponton paling banyak, ada juga penumpag gelap yang ditarik dari laut Sukadamai,” sebutnya.
Bahkan, menurut sumber, hasil timah kerja tengah malam sampai pagi dibawa keluar bukan disetor ke PT Timah.
“Info yang kami dapat timah hasil kerja malam dibawa keluar memakai spead lidah warna warni ke wilayah Tanjung Bunga dengan dikawal 2 oknum aparat. Waktunya dari jam 12 siang sampai jam 3 sore,” ungkap sumber.
Sementara itu, Em, nelayan di Batu Belubang mengaku sering terganggu jika hendak melaut mencari ikan.
Banyak bener ponton di laut tuh pak, kami kadang lewat terganggu. Jumlahnya ada kali sampai ratusan.
Bingung juga, mau ditegur tapi banyak penambang yang mencari makan.
“Intinya kita sama-sama cari makan, tolong saling pengertian,” keluhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Alfiansyah, Kepala Pengamanan tambang laut Sanfur mengaku sudah melakukan penertiban.
“Benar ada yang kerja malam tapi sudah kami tertibkan. Kalau soal ada ponton yang menganggu pelayaran hubungi pak Aceng, bagian pengawasan,” katanya, Sabtu (17/05/2025).
Sayangnya, Aceng selaku Wastam dan Sigit, Head Unit Area Bangka Selatan (ABS) memilih bungkam saat dihubungi.
Sementara itu, AT pemilik CV Surya Mutiara Sejahtera membantah pihaknya berkerja malam. “Kami tidak pernah kerja malam dan tidak kerja di jalur pelayaran. Jangan sampai memberitakan hal yang berlebihan,” kata AT membalas konfirmasi media ini.
Untuk diketahui, ada sebanyak 9 CV yang berkerja sebagai mitra PT Timah di Laut Sanfur. Adalah CV Bumi Bangka, CV Trisula Tins, CV Banca Solusi Indonesia, CV Timah Indonesia Perkara, CV GLA Berkah Saudara, CV Surya Mutiara Sejahtera, CV Heiro Jaya Persada dan CV Abadi Sejahtera di Tanjung Gunung.
Redaksi.
Grandview | Kıbrıs emlak fırsatları , satılık daire Kıbrıs , kiralık daire Kıbrıs , Kıbrıs satılık villa, Kıbrıs yatırım danışmanlığı, Kıbrıs satış ve kiralama hizmetleri
I truly appreciate your technique of writing a blog. I added it to my bookmark site list and will