LEBAK – Rencana aksi unjuk rasa ribuan warga yang menuntut pencabutan Moratorium Daerah Otonomi Baru (DOB) Cilangkahan ke Istana Negara dan DPR RI menarik perhatian berbagai elemen masyarakat. Para aktivis siap bersatu menyuarakan aspirasi yang telah puluhan tahun dinanti, yaitu terwujudnya Kabupaten Cilangkahan.
Salah satu aktivis, Rizwan Comrade dari Lebak Selatan (Baksel), menyatakan kesiapannya untuk turut serta dalam aksi tersebut. “Saya mendukung rencana aksi menuntut pencabutan Moratorium DOB dan pemekaran Cilangkahan menjadi Kabupaten. Tidak ada kompromi soal ini,” tegas Rizwan melalui WhatsApp pada Selasa (09/07/2024).
Rizwan menambahkan bahwa warga Lebak sudah jenuh dengan berbagai ketimpangan di Lebak Selatan. “Saya siap memimpin aksi di Jakarta dan sudah mendapat mandat dari Bakor-PKC untuk mengepung Istana Negara,” ujarnya.
Repi Rizali, Ketua Umum Mahasiswa Taktis Demokratis Wanasalam (MATADEWA), menyatakan bahwa pembentukan DOB Cilangkahan sudah seharusnya dilakukan karena persyaratan dasar dan administratifnya sudah siap. “Ada ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah daerah yang selama ini tidak mampu mengatasi permasalahan di 10 kecamatan,” kata Repi.
Repi juga menyebutkan bahwa aksi unjuk rasa pada 31 Juli 2024 adalah gerakan berdasarkan kebutuhan, sehingga banyak elemen yang tergerak untuk ikut serta. Pemerintah pusat harus lebih selektif dan tidak memukul rata semua wilayah dengan moratorium karena merugikan wilayah yang sudah siap.
Asep Sunandar, Ketua Ormas LMPI MAC Malingping, menyatakan bahwa aksi ini menjadi momentum pemersatu berbagai elemen, termasuk para aktivis. “Kita bersatu untuk kepentingan bersama, mewujudkan harapan kita yaitu terwujudnya Kabupaten Cilangkahan. Saya akan ikut serta dalam aksi ini,” ungkap Asep.
(Usep).