Sekilas Indonesia, Sidoarjo – Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di satuan pendidikan sekolah, para pelaku pendidikan di SMAN 3 Sidoarjo dan Universitas Negeri Malang dalam sebuah program pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk melakukan diseminasi dan optimalisasi pembuatan modul ajar berdiferensiasi sebagai pengganti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pengabdian ini diharapkan akan memberikan dampak positif dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan, 20 Juli 2023.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diinisiasi oleh Prof. Dr. Hayuni Retno Widarti, M. Si., Habiddin, Ph.D, Candra Eka Setiawan, S.Si., M.Pd dari Jurusan Kimia Universitas Negeri malang, bekerja sama dengan para pendidik SMAN 3 Sidoarjo. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah menghadirkan pendekatan pembelajaran yang lebih berdiferensiasi dengan menggunakan modul ajar sebagai pengganti RPP.
RPP merupakan dokumen penting dalam proses pembelajaran di satuan pendidikan sekolah. Namun, para pelaku pendidikan menyadari bahwa terkadang RPP konvensional belum mampu mengakomodasi kebutuhan belajar setiap siswa secara optimal. Oleh karena itu, pembuatan modul ajar berdiferensiasi menjadi alternatif yang menjanjikan untuk memberikan pembelajaran yang lebih efektif dan inklusif.
Pada kegiatan ini, para tim pengabdian mengadakan pelatihan dan workshop bagi para guru dari berbagai mata pelajaran untuk memahami konsep dan penerapan modul ajar berdiferensiasi. Selain itu, para peserta juga diajak untuk berkolaborasi dalam merancang modul ajar berdasarkan karakteristik, kecepatan, dan gaya belajar siswa di kelas.
Pendekatan berdiferensiasi ini memungkinkan para pendidik untuk memberikan bahan ajar yang sesuai dengan kemampuan dan minat masing-masing siswa, sehingga proses pembelajaran lebih menyenangkan dan efektif.
Setelah melalui proses penyusunan dan penyesuaian, modul ajar berdiferensiasi hasil dari kegiatan pengabdian ini akan digunakan dan dikembangkan sehingga bisa diimplementasikan di SMAN 3 Siaorjo. Selanjutnya, para pelaku pendidikan di sekolah diajak untuk terus melakukan evaluasi dan pengoptimalan terhadap penggunaan modul ajar tersebut.
Prof. Dr. Hayuni Retno Widarti, M. Si, Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat, menyatakan, “Kami berharap dengan adanya modul ajar berdiferensiasi ini, proses pembelajaran di sekolah akan lebih responsif dan inklusif terhadap kebutuhan dan karakteristik setiap siswa. Dengan kolaborasi antara dosen, guru, dan siswa dalam penyusunan modul, diharapkan akan tercipta lingkungan belajar yang lebih kondusif dan membawa dampak positif dalam peningkatan mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan sekolah.”
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan contoh konkret dari kolaborasi antara dunia pendidikan tinggi dan satuan pendidikan sekolah untuk terus berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan pendidikan secara holistik. Diharapkan, pengabdian ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi perkembangan dunia pendidikan di Indonesia.