Sekilas Indonesia, Pangkalpinang – Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid, berdiskusi dengan Menteri Sosial RI, Tri Risma Maharani terkait Program Pengentasan Kemiskinan, Senin (3/7/2023).
Dari hasil diskusi tersebut, Bupati Bangka Selatan Riza Herdavid ingin mencontoh dan belajar program-program yang sudah digagas oleh Menteri Sosial Republik Indonesia, Tri Rismaharini.
Menurut Riza, program-program yang dijalankan oleh Menteri Sosial sangat luar biasa dan sungguh-sungguh dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat.
“Saya sangat memberikan apresiasi luar biasa pada Bu Menteri yang istiqomah dan sungguh-sungguh dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat. Saya juga ingin mencontoh dan belajar dari program -program yang digagas Bu Mensos. Ketika Bu Mensos mencontohkan tukang parkir di Surabaya yang berpenghasilan puluhan juta perbulan dari yang sebelumnya miskin,” kata Riza.
Dalam diskusi itu juga, Riza menyampaikan 4 proposal, diantaranya proposal tambahan BPJS PBI, Proposal pembangunan Liposos, Proposal sarana prasarana untuk menghadapi bencana dan proposal penghargaan.
“Alhamdulillah, dari 4 proposal yang kita ajukan langsung direspon positif dari ibu Risma setiap permohonan daerah untuk pembangunan masyarakat. Tetapi harus dalam kerangka penuntasan kemiskinan dan Bangka Selatan mendapatkan posisi serius di hati Bu Mensos, ia juga bilang untuk ajukan saja setiap kebutuhan daerah, khususnya Bangka Selatan langsung ke dirinya,” ujar Riza Herdavid.
Sementara, Mensos RI, Tri Rismaharini mengatakan Pemerintah harus berupaya serius dalam menuntaskan kemiskinan. Jangan sampai program pro rakyat kecil yang digelontorkan oleh pemerintah hanya hanya dapat memberikan senyum sesaat.
“Saya sampaikan dengan tegas bahwa program pro rakyat kecil harus betul-betul di prioritaskan, jangan sampai dana yang digelontorkan oleh pemerintah hanya dapat senyum sesaat,” tegasnya.
“Dan program menuntaskan kemiskinan ini harus Continue dan berkesinambungan, serta betul-betul mengangkat derajat masyarakat kecil. Karena kunci utama adalah pemetaan kebutuhan pada masyarakat,” pungkasnya.
(Riki/Kominfo)