SEKILASINDONESIA.ID, Bangka Selatan – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bangka Selatan Erwin Asmadi, angkat bicara terkait adanya laporan yang dilakukan oleh PT Timah terhadap salah satu nelayan Batu perahu atas peristiwa pengusiran terhadap Kapal Isap Produksi (KIP) beberapa waktu yang lalu.
Menanggapi hal ini, dirinya sangat kecewa atas sikap yang diambil oleh PT Timah kepada masyarakat, bahkan pihak PT Timah meminta masyarakat untuk minta maaf, seakan-akan masyarakat yang salah.
“Saya sangat prihatin sekali dengan kondisi seperti ini, apa lagi tadi pihak PT Timah meminta masyarakat untuk minta maaf kepada pihaknya, seakan-akan masyarakat kita aja yang salah, dan disini kita belum tau siapa yang salah dan siapa yang benar, jangan lah memojokkan masyarakat seperti itu,” kata Erwin Asmadi usai pertemuan audiensi dengan ratusan nelayan, di Gedung Serbaguna, Jum’at (20/1/2023).
Politisi PDI-P ini juga meminta kepada pihak pemerintah Bangka Selatan serta forkopimda untuk segera melakukan audiensi kepada petinggi PT timah, dan berharap pihak PT Timah bisa memberikan solusi dan keputusan terbaik atas sikap yang telah dilakukan kepada masyarakat nelayan Batu Perahu.
“Terkait hal ini, saya meminta segera melakukan audiensi antar pemerintah Daerah, Forkopimda dengan PT Timah, cuma harapan saya kepada PT Timah apa bila dilakukan audiensi, utusan yang dikirim harus betul-betul yang bisa mengambil keputusan, jangan hari ini rapatnya dikirim orang ini dan besoknya orang lain, biasanya mereka seperti itu, dan ini akan tidak nyambung kasian kepada masyarakat,” ujarnya.
Untuk Itu, dirinya berharap masalah antara PT Timah dan pihak nelayan Batu perahu cukup sampai disini dan jangan di perpanjang agar suasana menjadi kondusif.
“Mohon lah sesegera mungkin masalah ini diselesaikan, jangan sampai masalah ini berkepanjangan, kasian kepada masyarakat yang menjadi korban,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Puluhan nelayan Batu Perahu, Kelurahan Tanjung Ketapang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, mengepung Kapal Isap Produksi (KIP) milik PT. Timah, pada Rabu 30 November 2022 lalu.
Pengepungan ini di lakukan, lantaran sudah beberapa kali terjadi penolakan olek pihak nelayan, namun KIP milik PT. Timah ini masih saja tidak menggubris dan masih tetap melakukan aktivitas penambangan di perairan Tanjung Ketapang.
Akibatnya puluhan nelayan kesal dan semakin memuncak amarahnya serta melakukan pengusiran terhadap KIP 11 milik PT Timah yang sedang Beroperasi di perairan tersebut.
(Riki)