Sekilasindonesia.id ||JENEPONTO – Pembangunan jalan tani diduga proyek siluman yang terletak di Lingkungan Capponga, Kelurahan Togo-togo, Kecamatan Batang, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi-Selatan, Rabu 12/10/2022.
Menurut pantauan awak media, bangunan jalan tani tersebut tidak ada papan proyek/atau papan transparansi yang terpasang di sekitar lokasi pembangunan, maka sudah pasti masyarakat bingung dan bertanya-tanya, kegiatan apa itu, proyek apa dan anggaran dari mana.
Menyangkut papan transparansi tentang keterbukaan informasi publik, UU 14 tahun 2008 tentang KIP menegaskan sebagaimana dalam Pasal 28 F Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyebutkan bahwa setiap Orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh Informasi dalam mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, dan menyimpan Informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
UU 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik menggarisbawahi dengan tebal bahwa salah satu elemen penting dalam mewujudkan penyelenggaraan negara yang terbuka adalah hak publik untuk memperoleh Informasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Terpisah pada saat ditemui pelaksana kegiatan pembangunan jalan tani, Akmal Lontang, di rumah kediamannya untuk konfirmasi terkait papan transparansi kegiatan tersebut menegaskan bahwa, mohon maaf ini pak kalau program begitu tidak ada papan proyeknya, itu yang pertama, yang kedua waktu pelaksanaannya itu tidak ada jangka pendek dibilang tiga bulan, dia satu tahun berjalan,” ungkapnya.
Lanjut Akmal Lontang, kalau dibilang anggaran apa itu, dia APBN tapi bukan APBN murni, jangan sampai di bilang kenapa begitu, ya tanya kepusat kementrian, kenapa begitu modelnya, kalau soal papan proyek namanya juga Bantuan Pemerintah (Banpem) tidak ada papan proyeknya untuk dana itu, jangan sampai di bilang kenapa begitu, kita kejakarta tanyakan kenapa begitu, itu jawabannya,” cetus Akmal Lontang.
Saya dari 2016 kerja begituan tidak pernah pake papan proyek, kalau di bilang prasasti nanti selasai pekerjaan baru dipasang, jadi dia itu hampir sama dengan Pnpm tapi Pnpm sekarang sudah berubah menjadi visau nah visau sekarang itu sudah pake papan proyek jadi jangan sampai salah faham,” bebernya.
Tambahnya, kalau anggarannya tidak perlu di tau nanti akan muncul semua di prasasti, kalau volume panjangnya 175m, lebar 4m, ketinggian talud 3c, tapi karena Pak Lurah maunya 5m lebarnya, ya kita kasih cukup 5m tapi volume panjangnya kita kurangi,” tutupnya. (Tim)