DaerahKota Metro

Ancilla Hernani Sebut Permainan Leng Terdapat Olah Pikir Secara Psikologis

×

Ancilla Hernani Sebut Permainan Leng Terdapat Olah Pikir Secara Psikologis

Sebarkan artikel ini

Sekilasindonesia.id ||KOTA METRO – Kartu remi menjadi salah satu yang begitu populer dan banyak digunakan dalam permainan. Kartu remi merupakan sebuah alat permainan yang penuh taktik dan keberuntungan.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Komunitas Peduli Yosomulyo (Kopiyos) mengadakan lomba Open Turnamen Leng (Bridge) yang disponsori oleh Andy Roby, S.H.

Click Here

Kegiatan Open Turnamen Leng (Bridge) berkolaborasi Kopiyos bersama Andy Roby,S.H berlangsung dari 21 September – 01 Oktober 2022 di Jalan Langsat, Destinasi Wisata Amor, Kelurahan Yosomulyo, Kecamatan Metro Pusat.

Permainan bridge atau dikenal Leng biasanya didominasi oleh kaum bapak-bapak yang hobi dalam bermain kartu.

Namun berbeda dengan turnamen yang digelar di Dewi Amor ini, terlihat cukup banyak kaum perempuan yang juga turut andil dalam permainan tersebut.

Anggota DPRD Kota Metro Ancilla Hernani merupakan salah satu peserta perempuan yang ikut dalam permainan Leng.

Ia mengatakan bahwa meskipun Leng identik dengan perjudian dan dimainkan oleh lelaki, tetapi menurutnya permainan tersebut bisa dimainkan oleh perempuan dan dijadikan kegiatan rutin yang memiliki beberapa manfaat.

“Oh ini kok perempuan main Leng, menurut saya ini kan olahraga memang identik dengan perjudian ya biasanya tapi disini saya mengatakan kalau ini jadikan kegiatan yang rutin tapi tidak mengatakan judi dalam permainan, Ini ada olah pikir secara psikologis,” jelasnya kepada wartawan, Kamis (22/09/2022).

Lebih lanjut Ancilla mengatakan, permainan Leng tidak membuat seseorang terganggu dengan masalah memori kecerdasan berpikir. Jika biasanya usia 45 hingga 50 tahun dianggap bekerjanya kurang maksimal dan mengarah kepada kepikunan, maka permainan Leng ini memiliki manfaat sebagai hiburan bagi usia-usia tersebut, dan dapat menjadi ajang silaturrahmi dengan orang-orang sekitar.

“Mengisi waktu dari pada main hp gosip sana-sini. Dengan bermain Leng ini kita juga diajak berpikir cermat, fokus adu strategi dengan membaca kartu yang dimainkan lawan. Untuk rekreasi pikiran, ajang silahturahmi tapi tidak pake taruhan apa pun ya,” ungkapnya.

Sementara itu, Ancilla menyebut Leng adalah permainan yang positif. Terlebih jika biasanya dimainkan oleh bapak- bapak dan dilakukan di malam hari, Leng bisa saja dimainkan oleh ibu-ibu jika bisa diatur waktunya.

“Sah-sah saja ibu-ibu ikut dalam permainan seperti ini, Cuma memang diatur waktunya, dibatasi jamnya. Bisa dirubah sore untuk kegiatan kan boleh saja. Menurut saya ini sangat positif,” pungkasnya. (Ril).

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d