JENEPONTO – Pada saat awak media Sekilas Indonesia mengunjungi rumah kediaman si korban pengeroyokan untuk konfirmasi, yang terletak di Kelurahan Bonto Tangnga, Kecamatan Tamalate, Kabupaten Jeneponto, Selasa 10/5/2022.
Korban Iwan menyatakan bahwa, awal dari kejadian tersebut, ada seorang pengendara sepeda motor dari belakang yang menyelip dan menyerempet spion saya, saya pun ambil kesimpulan untuk putar balik ingin mengejar pengendara sepeda motor.
Pada saat saya hendak memutar balik tidak dapat satu kali putaran, akhirnya saya mau mundur ada mobil di belakang, jadi saya turun dari mobil untuk mengambil spion sekalian saya periksa, pada akhirnya saya naik di mobil untuk mengendarai mobil, kunci sudah tidak ada, dan saya spontan berkata kotor, tiba-tiba ada orang langsung memukul saya dari samping,” ungkapnya.
Setelah saya di pukul langsung dia pergi dan saya pun menengok, saya lihat dia ada di ujung lorong, saya langsung bergegas turun dari mobil samperin dia, tepatnya di Kelurahan Bonto Manai Kecamatan Mangngara Bombang (Marbo), Kabupaten Takalar, pada Hari Minggu 8/5/2022, kemudian saya langsung membalas pukulan, tiba-tiba temannya mengoroyok saya sekitar 6 orang,” jelasnya.
Pada akhirnya saya mundur hingga ke badan jalan, saya pun kena pukulan bertubi-tubi dan akhirnya saya tersungkur di aspal dan terus di hajar, sampai-sampai saya ingin di bunuh dengan cara mengikat leher saya pake tali kabel, tapi saya tetap sadar, untungnya ada teman saya yang mengingatkan bahwa sudah cukup, jangan di bunuh,” terangnya.
Terpisah, Kanit Reskrim Mangngara Bombang (Marbo) IPDA Multi Sukarmanto, membenarkan adanya kejadian tersebut, pada saat itu kami terjun langsung ke TKP, untuk mengamankan si korban dan melarikan ke rumah sakit untuk di periksa kesehatannya, dan langkah selanjutnya yang kami tempuh, untuk sementara ciri-ciri pelaku sudah di ketahui dengan adanya rekaman Vidio yang tersebar di FB, jadi kami akan ambil langkah dari Lidik ketingkat Penyelidikan,” pungkasnya.
Ya memang betul terlihat jelas ada tali kabel yang di lilitkan di leher korban, hanya saja kami cepat datang dan melepaskan peluruh hampa, dan saat itu juga pelaku mulai berhamburan dan kami pun langsung menghampiri si korban untuk mengamankan, pada saat itu si korban masih ingin malawan dan berkata, lepaskan saya pak, biarkan saya melawan mereka,” terangnya.
Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk pencarian pelaku tersebut dan melakukan penyeledikan untuk di proses lebih lanjut, terkait dengan putusan mana yang benar dan mana yang salah, itu tergantung putusan pihak pengadilan,” tutupnya.
Penulis: Amrianto











