DaerahHuKrim

Diduga Ada Permainan, Koordinator PKH di Barru Enggan Komentar

×

Diduga Ada Permainan, Koordinator PKH di Barru Enggan Komentar

Sebarkan artikel ini

BARRU-Penyaluran bantuan bagi para penerima Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Miskin (KM) yang ditetapkan sebagai keluarga Penerima Manfaat (PM) mendapat sorotan dari elemen masyarakat, Sabtu (10/04).

Sebab, penerima manfaat di Desa Cilellang, Kabupaten Barru sangat resah akibat sistem penyalurannya tak jelas. Dimana mereka yang sudah menerima bantuan sebelumnya dalam program PKH tidak merata dalam pembagiannya bahkan ada yang tidak menerima bantuan lagi.

Click Here

Menurut salah seorang warga penerima manfaat yang enggan disebutkan namanya kepada lembaga investigasi Badan Advokasi Penyelamat Aset Negara Republik Indonesia ( BAPAN RI ). Dirinya mengakui bahwa pernah menerima bantuan program PKH itu, namun hanya dia terima berupa bantuan beras saja. Semenjak masuk bulan september 2020 sampai akhir maret 2021 belum menerima bantuan uang tunai.

Sementara menurutnya, banyak juga masyarakat yang menerima beras dan menerima juga uang tunai. Namun saya tidak menerima uang tunai, bahkan saat saya pertanyakan dan bahkan memberikan kepercayaan kepada ketua kelompok II yang ada di Desa Cilellang untuk diterimakan dengan memberikan kartu yang biasa digesek untuk penarikan dana tapi menurut ibu kasma, katanya kosong dalam rekeninnya, akunya narasumber yang enggan disebutkan.

Hal ini dipertegas oleh Ketua DPD BAPAN RI, Andi Djuraid via handphone mengatakan, bahwa kejadian yang seperti ini sudah sangat sering terjadi, bukan hanya di Desa Cilellang bahkan ada juga di Desa lain yang ada di Kabupaten Barru.

“Ini bisa terjadi karena diduga mereka bekerjasama antara ketua kelompok dan tim PKH yang ada di Desa tersebut dengan adanya kejadian yang seperti ini perlu di lakukan proses penegakan hukum,”

“Jadi rencananya kasus yang seperti ini akan di tindak lanjuti ke rana hukum, bila nantinya hasil investigasi lembaga kami sudah puldata dan pulbaket maka kami segera melaporkan ke pihak yang berwajib, tegasnya.

Ketua kelompok II, Kasma membenarkan bahwa kartu peserta penerima PKH memang ada sama dirinya, bahkan bukan hanya satu orang penerima tidak menerima manfaat tetapi lebih dari satu dalam kelompoknya. Ini terjadi karena tim PKH masih melakukan verifikasi data kembali, ucap Kasma.

“Terkait adanya penerima manfaat belum menerima uang tunai yang terhitung sejak bulan September sampai Desember 2020. Diketahui setelah dilakukan pengecekan melalui kartu ATM peserta penerima tersebut memang kosong, itu diakibatkan karena adanya perubahaan data yang bersangkutan yang belum ada kejelasan,” kata Kasma.

Sementara koordinator PKH Desa Cilellang via nomor pribadinya yang diberikan oleh Kepala Desa Cilellang tidak pernah mau diangkat bahkan sudah di Jelaskan maksud dan tujuan dihubunginya. Sehingga sampai berita ini ditayangkan koordinator Tim PKH Desa Cilellang belum memberikan konfirmasi.

Sementara Kepala Desa Cilellang H. Rudi,  mengatakan belum mengetahui hal itu, kalau ada penerima manfaat yang dananya belum dia terima sampai sekarang, nanti saya akan koordinasikan dengan koordinator Tim yang ada di Desa Cilellang.”

(FIRDAUZ*/)

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca