JENEPONTO – Pelantikan Pengurus Besar Himpunan Pelajaran mahasiswa turatea (PB HPMT), kabupaten Jeneponto priode 2020-2022.
Kegiatan pelantikan dengan mengangkat
optimalisasi Kader HPMT Sebagai Kontrol Sosial Terhadap Kemajuan Daerah. Dilaksanakan ruang Kallabirang, dirumah jabatan Bupati Jeneponto, Senin (1/2/2021).
Proses pelantikan Ketua bersama pengurus PB HPMT yang terdiri dari beberapa perwakilan komisariat dibeberapa kampus yang ada di makkasar dan Jeneponto sebagaimana asas representasi itu berlangsung ramai, meriah dan tetap mengedepankan protokol kesehatan
Pada pelantikan tersebut dihadiri bupati Drs. H. Iksan Iskandar M.Si, anggota DPRD provinsi sulsel Syamsuddin Karlos, Sekda Jeneponto Dr Syafruddin Nurdin para pimpinan OPD, camat, Perwakilan kapolres, perwakilan dandim 1425 Jeneponto, Kabag Protpim, Kabid Humas, bawaslu, hingga dewan senior, Ketua KNPI Jeneponto, dan beberapa perwakilan OKP dan serta yang hadir.
Bupati Jeneponto Iksan Iskandar memimpin pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan pengurus besar Himpunan Pelajar Mahasiswa Turatea, Beliau pun menyampaikan dalam sambutanya,rasa bangga kepada panitia dan pengurus karena telah berhasil membuat acara yang besar dan meriah
“Saya bangga memiliki anak-anak muda seperti PB HPMT, hari ini mahasiswa besok kalian akan menjadi pemimpin, acara pelantikan besar dan ini menjadi pertanda bahwa kedepan HPMT akan lebih baik dalam memberikan karya nyatanya untuk daerah,” ujarnya.
Iapun berpesan untuk kedepan HPMT dalam menyampaikan kritik kepada pemerintah agar tetap berdasarkan data dan fakta yang terjadi, sebagai upaya mengingatkan pemerintah dalam menjalankan tanggungjawabnya.
“Kedepan HPMT harus tetap bersinergi dengan pemerintah, membuat karya-kaya besar untuk daerah serta menyampaikan kritik yang berbasis data, agar tercipta kontrol yang baik,”tutupnya
Sementara ditempat yang sama Ketua PB HPMT Edi Subarga, juga menyampaikan dalam sambutan, bahwa ada beberapa rencana program kerja strategis yang akan PB HPMT lakukan kedepannya diantaranya penyelenggaraan LK-II yang tercatat kurang lebih sepuluh tahun tidak pernah dilakukan lagi.
(Firmansyah)