MUNA BARAT-Corona virus menyebar melalui kontak langsung dengan orang ataupun salah satu pasien positif virus corona. Untuk memutus mata rantai penyebaran corona virus ini diperlukan pencegahan sejak dini dengan melakukan penyemprotan disinfektan, berperilaku hidup sehat, menjaga jarak, menggunakan masker atau sarung tangan dan melakukan isolasi dan karantina kepada warga yang diduga terjangkit virus corona serta melalukan lock down atapun PSBB.
Hal tersebut sama dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Muna Barat, yang telah bergerak cepat dengan melakukan karantina dan isolasi mandiri kepada warga ataupun orang yang diduga terjangkit covid-19.
Kadinkes Mubar sekaligus juru bicara gugus pencegahan covid-19 Mubar, LM Ishar Masiala mengatakan bahwa setelah diberitakannya Kabupaten Muna sebagai Zona Merah Covid-19 dengan jumlah pasien positif Covid-19 sebanyak tujuh orang, maka Pemda Mubar melakukan peningkatan pencegahan dan mendeteksi warga yang pernah kontak langsung dengan pasien positif corona yang di Kabupaten Muna dan selanjutnya dilakukan rapid tes. “Semua orang atapun warga Mubar yang pernah kontak langsung dengan pasien positif di Muna, kami deteksi dan kemudian mereka akan menjalani rapid tes di RSUD. Ada enam orang yang menjalani rapid tes. Dan hasil tesnya ada lima orang negatif dan satunya hasil tesnya reaktif yakni POL (inisial),” ujar, Ishar, Rabu (22/04/2020).
Ishar menyebut bahwa hasil rapid tes reaktif saudara POL bukan berarti positif covid-19. “Memang hasil tesnya reaktif, tapi bukan positif corona. Hasil tesnya reaktif karena ada gejala lain dan itu bukan virus corona. Untuk memastikannya, RSUD telah melakukan Swab kepada POL hari ini. Dan tinggal menunggu hasil Swabnya,” ucapnya.
Lanjutnya, sejak dilakukan rapid tes pada tanggal 20 kemarin, saudara POL sudah di karantina khusus di Kantor Keluarga Berencan (KB) Kecamatan Maginti dengan disiapkan perlengkapan lengkap untuknya selama 14 hari kedepan. “Pas di hari rapid tes, kami langsung karantina saudara POL di Kantor KB Kecamatan Maginti. Dan kami sudah siapkan perlengkapan untuknya selama dikarantina baik tempat tidurnya dan makanannya. Dan kami terus memberikan suplement dan vitamin untuknya dan memberikan obat baik obat dari Dinkes maupun obat tradisional, Ini semua agar daya tahan tubuh saudara POL tetap stabil. Kita berharap semua baik-baik saja,” tuturnya.
Perlu diketahui, kata Ishar bahwa saudara POL merupakan warga asal Bombana dan salah satu Tim Nusantara Sehat (NS) Kementrian Kesehatan RI yang ditempatkan di Puskesmas Pajala Kecamatan Maginti.
“POL ini berasal dari Bombana, dia ini adalah salah Tim Nusantara Sehat yang ditempatkan di Puskesmas Pajala. Setelah kami deteksi riwayatnya, ternyata saudara POL ini pernah kontak dengan pasien positif corona, waktu kegiatan keagamaan di salah satu gereja di Kota Raha kemarin,”ungkapnya.
Sementara itu, Ishar menyampaikan bahwa lima orang yang telah menjalani rapid tes bersama saudara POL tetap dilakukan pemeriksaan kesehatan dan diperintahkan melakukan isolasi mandiri. “Selain saudara POL yang kami periksa, kami juga terus melakukan pengawasan dan pemeriksaan kesehatan kepada lima orang kemarin. Dan kami menyuruh mereka untuk malakukan isolasi mandiri. Untuk pengawasannya itu oleh pihak Kecamatan Maginti, Puskesmas Pajala dan Pemdes Pajala. Allahmdulillah, semenjak kami pantau selama tiga hari ini, kondisi saudara POL dalam keadaan baik-baik,” tutupnya.
Reporter: Sacriel