Hot News

Masa Depan Kota Pasca Wabah Covid-19

×

Masa Depan Kota Pasca Wabah Covid-19

Sebarkan artikel ini

 

Oleh :

Click Here

Dr. Eng. IB Ilham Malik., ST., MT., ATU.
Alumni Graduate School of Environmental Engineering, The University of Kitakyushu, Jepang. Dosen Teknik Arsitektur Universitas Bandar Lampung.

OPINI – Banyak ilmuwan yang mencoba untuk membuat prediksi tentang apa yang akan terjadi pada kota dan kehidupan kota, warganya, manusianya, setelah wabah korona melanda dunia. Kehidupan perkotaan yang ada saat ini menjadi terlihat begitu sunyi, terutama pada kota-kota yang selama ini memiliki kepadatan lalu lintas yang tinggi. Biasanya, kita bisa melihat kemacetan lalu lintas terjadi di banyak tempat. Begitu juga dengan aktivitas lainnya, yang berada di tepian jalan, atau bahkan pada gedung-gedung yang menyediakan lahan parkir yang sangat luas. Kita bisa melihat banyak aktivitas di sekitarnya. Tetapi, setelah wabah ini melanda dunia, dan bahkan melanda kota-kota utama di dunia, hal ini akhirnya membuat kota-kota menjadi tampak hening.

Dunia akan berubah, dan bahkan sudah mulai berubah. Kota-kota saat ini mengalami guncangan secara sosial, budaya dan juga ekonomi. Kondisi ini menuntut mereka menyesuaikan diri dengan tuntutan era wabah korona dan pasca korona ini. Kita sangat menyadari bahwa isu karena ini menjadi di sebuah isu yang sangat menyeramkan, apalagi jika wabah ini terus-menerus berkembang dan menumbangkan manusia serta aktivitasnya. Tentu, saat ini kita sangat berharap, para ilmuwan yang memiliki keahlian pada bidang virus ini, dapat segera menemukan cara untuk mencegah penyebaran. Juga cara untuk menyembuhkan pasien yang terkena wabah. Bahkan kita juga sangat berharap segera bisa didapatkan obat atau cara-cara untuk mencegah terkenanya virus ini terhadap manusia.

Harapan ini tentu saja sebuah kebutuhan yang sangat mendesak untuk dapat dipenuhi oleh para ilmuwan. Kalau kita bercermin pada kondisi kota yang ada saat ini, di mana aktivitas kota menjadi sangat sedikit, yang disebabkan oleh adanya wabah, maka dapat kita katakan bahwa masa depan kehidupan manusia tampaknya menjadi sangat penuh dengan ketidakpastian. Tentu, seperti yang banyak dilakukan prediksinya oleh ilmuwan di belahan negara lain, akan terjadi perubahan gradual pada kehidupan manusia serta aktivitasnya. Begitu juga dengan kota dan aktivitasnya, juga akan mengalami perubahan untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan era wabah yang melanda dunia, yang dapat mengancam kehidupan dan keberlangsungan manusia.

Tetapi saya juga ingat dengan pesan ilmuwan lain yang mengatakan bahwa ketidakpastian itu hanya bisa diselesaikan oleh kepastian (Satria, 2020). Karena itu, setiap ilmuwan sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing, harus dapat berkontribusi untuk mencegah terjadinya persoalan pada saat era wabah saat ini yang juga masih melanda. Dan juga, membuat berbagai analisa tentang apa yang terjadi pada dunia dan juga kota-kota yang ada saat ini setelah wabah korona ini terjadi di banyak tempat.

Kita tahu bahwa ada begitu banyak korban jiwa yang jatuh akibat virus baru ini. Tetapi kita juga harus ingat bahwa korban jiwa semacam ini sesungguhnya jika dibandingkan dengan penyakit dan masalah lainnya, lebih banyak masalah lain yang menumbangkan banyak korban jiwa jika dibandingkan dengan wabah ini. Tetapi terlepas dari perdebatan apapun yang berkaitan dengan wabah, terutama soal dari sisi dampak negatif yang bisa dimunculkan oleh virus itu terhadap tubuh manusia, kita para ilmuwan di luar bidang kesehatan juga perlu merenungkan dan berupaya untuk mencari jalan keluar. Jalan keluar ini menjadi sangat penting agar kita bisa berhadapan dengan masa depan masa depan yang memang masih penuh dengan misteri.

Apalagi asumsi-asumsi pembangunan dan juga kondisi kehidupan manusia di masa depan, yang sudah dikaji sebelumnya, menjadi tampak tidak lagi dapat digunakan. Sebab ada banyak komponen yang menjadi gagal atau tidak terwujud, yang membuat target yang ditetapkan tidak akan mungkin bisa tercapai. Jadi planning yang sudah dibuat pada saat ini, perlu dievaluasi, karena sudah pasti tidak akan dapat tercapai. Sebab rencana yang dibuat sebelumnya, tidak memasukkan unsur serangan wabah seperti saat ini akan melanda negeri.

Karena rancangan yang sudah kita buat ini, sudah pasti tidak akan relevan lagi dengan kebutuhan di masa sekarang dan juga masa depan, maka mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus menyesuaikan ulang. Mengubah rencana di berbagai sektor ini, menjadi sebuah tantangan yang sangat berat bagi kita semua. Tetapi kita harus melakukannya sesegera mungkin. Dan karena itu para ilmuwan harus dapat menemukan cara kerja secara bersama-sama untuk berkontribusi membuat rancangan dan mengubah rancangan yang ada saat ini agar dapat relevan dengan tuntutan kehidupan manusia di masa yang akan datang.

Rancangan kota sehat, tampaknya menjadi isu yang perlu digarisbawahi oleh setiap perencanaan kota. Selama ini, perencana kota dan juga arsitek lebih banyak menjadikan keindahan sebagai pijakan awal dalam merancang kota. Karena itulah kita bisa melihat rancangan kota, dan juga bentuk bangunan yang tampak menyenangkan. Jadi, rancangan yang dapat dilihat oleh mata itu yang diutamakan oleh para perencana kota dan juga arsitek, secara tidak sadar.

Tetapi, rancangan terkait dengan sesuatu yang tidak nampak mata, terutama yang berkaitan dengan keberlangsungan lingkungan hidup, tempat pembuangan sampah dan pengolahan sampah, tempat sanitasi dan sistem sanitasi kewilayahan, tampaknya tidak menjadi perhatian utama para perencana kota dan juga arsitek. Karena itu, kita sering melihat persoalan sampah dan keseimbangan lingkungan, muncul karena diabaikan di dalam setiap perancangan kota dan juga desain asitektur. Meskipun, tetap ada di dalam rancangan mereka. Tetapi karena pijakan awalnya bukan menjadikan keseimbangan lingkungan dan juga kesehatan sebagai dasar utama dalam merancang kota dan juga bangunan, akhirnya banyak persoalan yang muncul di kemudian hari.

Selain itu, dalam menentukan tempat suatu kegiatan tertentu, ada di bagian mana, seringlali tidak memperhatikan daya jangkau manusia untuk berjalan kaki. Hal ini akhirnya mendorong manusia untuk memiliki kendaraan bermotor. Dan jaringan jalan pun harus dibangun dimana-mana. Kondisi ini menyebabkan masyarakat atau manusia kota menjadi enggan untuk berjalan kaki. Sebab fasilitas yang ada memang bukan ditujukan untuk melayani pejalan kaki, dan juga pengguna sepeda, misalnya. Tetapi lebih banyak dan mengutamakan penggunaan kendaraan bermotor.

Hal inilah yang akhirnya menyebabkan penempatan bangunan tertentu pada lokasi lokasi tertentu, menjadi acak. Sebab dasar utamanya itu bukan untuk pejalan kaki. Padahal, dengan berjalan kaki, kita akan mendapatkan manfaat berupa tubuh yang sehat dan juga munculnya imun, untuk berhadapan dengan kemungkinan bakteri dan juga virus masuk ke dalam tubuh. Rancangan kota yang memberikan perhatian pada kesehatan dan juga lingkungan hidup akan membuat warga kota mendapatkan suplai makanan yang sehat. Sebab keseimbangan lingkungan hidup terjadi di mana-mana dan terjaga dengan sangat baik, sehingga kita tidak membutuhkan racun untuk mengusir hama sebab hama itu juga dapat di diselesaikan oleh predator hama tertentu.

Juga kita tidak membutuhkan pupuk untuk memastikan panen dapat berjalan cepat, karena juga tersedia perangkat pupuk alami. Semuanya tersedia secara berlimpah. Rancangan kawasan yang dibuat oleh para perencana kota dan arsitek harus menjadikan lingkungan dan juga kesehatan manusia sebagai basis awal dalam merancang kota dan juga bangunan. Kita tidak bisa menjadikan unsur keindahan saja sebagai penentu awal ketika kita menarik garis di atas kertas putih untuk merancang kawasan atau juga bangunan. Kita harus menggunakan mindset kesehatan dan keseimbangan lingkungan setiap kali kita menggoreskan pena di atas kertas untuk merancang bentuk kota dan bangunan masa depan.

Apa kesimpulan yang bisa kita ambil dari tulisan ini? Kesimpulannya adalah mindset para perencana kota dan perencana bangunan, harus dapat menjadikan rancangan yang menekankan pada mindset kesehatan dan juga keberlangsungan lingkungan hidup sebagai cara pandang dan pikir yang utama. Kedua, merancang lokasi bangunan tertentu, fasilitas untuk berjalan kaki dan juga sepeda tidak bermotor. Tujuannya untuk memastikan masyarakat tetap sehat dan imunnya terjaga dengan bergerak dan berolahraga. Ketiga, kemandirian kota dalam memenuhi kebutuhan daerah dan warganya masing-masing harus dibangun dan diwujudkan secara bertahap.

Kota yang dianggap sebagai pusat perdagangan dan jasa dan tidak ada kegiatan ekonomi pertanian, harus diubah. Kota juga harus memiliki lahan untuk pertanian dan juga perkebunan. Sehingga apa pun yang dibutuhkan oleh warga kota dapat dipenuhi oleh kota itu sendiri. Keempat, sistem sanitasi dan persampahan harus diutamakan dalam setiap rancangan. Dan ini bersifat komunal atau bahkan secara kewilayahan. Bukan indovidual. Agar tata kelola sanitasi dan persampahan dapat berjalan dengan baik.

Keseimbangan lingkungan akan dapat membuat rantai makanan tidak mengalami perubahan. Dengan begitu setiap jenis makanan dapat terjamin kesehatannya. Dan ini merupakan kontribusi para perencana wilayah dan juga perkotaan untuk memastikan tata guna lahan dan daya tampung penduduknya dapat seimbang antara satu dengan yang lainnya. Dengan begitu, lingkungan terjaga dan kesehatan warga terjamin, meskipun kehidupan manusia juga semakin modern. Manusia sebagai mahluk sosial dan beragama menjadi berkembang, karena tidak muncul persoalan yang tidak diperlukan. Manusia tidak lagi perlu memikirkan hal yang seharusnya tidak perlu. Manusia jadi bisa memikirkan tugasnya di muka bumi. Memuji Tuhannya.

Sabtu, 04 April 2020

Reporter : Usep

Respon (2)

Komentar ditutup.

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d