Daerah

Warga Keluhkan Rusaknya Jembatan Penghubung Dua Kampung, Ini Kata Kepala Desa Pagelaran !

×

Warga Keluhkan Rusaknya Jembatan Penghubung Dua Kampung, Ini Kata Kepala Desa Pagelaran !

Sebarkan artikel ini

 

LEBAK – Rusaknya jembatan penghubung 2 (dua) Kampung yakni, Kampung Peucangpari dan Cibayawak yang berada di wilayah Desa Pagelaran, Kecamatan Malingping, Lebak – Banten, telah menyita perhatian publik. Pasalnya, jembatan yang memiliki panjang sekitar 28 meter lebar 3 meter merupakan Akses vital warga dalam kehidupan sehari hari.

Click Here

Jum’at (13/03/2020), sekitar pukul 06.30 WIB, pagi, nampak sebuah mobil truck (pengangkut ayam ternak_red) melintas jembatan ini dan terlihat terpelosok sehingga berhenti di atas jembatan dan wargapun turut membantu. Tak ayal, kejadian ini membuat warga yang akan melintasi jembatan ini terganggu dan mengakibatkan macet dadakan.

Foto: Nampak beberapa siswa sekolah sedang melintasi jembatan.

Raheli, salah satu warga sekitar yang hendak melintasi jembatan tersebut, mengatakan, kejadian ini merupakan salah satu bukti pentingnya jembatan tersebut. Karena, bukan hanya warga sekitar, namun pengusaha pun turut andil menggunakan jembatan ini.

“Sebagai salah satu pengguna jembatan ini, saya turut prihatin dengan kejadian dan kondisi jembatan ini, melihat kondisi dan pengguna jembatan ini, sudah selayaknya di beton bukan dengan kayu,” ujar Raheli.

Tak hanya itu, menurut Raheli, jembatan yang berlokasi tak jauh dari Jalan Nasional (sekitar 1 Km_red) ini, membuat warga khawatir tatkala melintasinya.

“Sebetulnya ngeri juga lewat jembatan ini, tapi gimana lagi. Walau di selimuti rasa takut tapi tetap kita laluinya, dan jembatan ini pin menjadi salah satu jalur evakuasi disaat terjadi tsunami,” imbuhnya.

“Saya berharap kepada pemerintah agar segera membangun jembatan ini,” tandas Raheli yang kerap menyuarakan rusaknya jembatan ini.

Foto: Warga pengguna jembatan sedang menunggu evakuasi mobil truck yang terpelosok.

Terpisah, Herliawati, Kepala Desa Pagelaran, mengungkapkan, terkait pengajuan pembangunan jembatan ini sudah sering di ajukan, bahkan sejak dirinya menjabat hingga kini. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil.

“Alhamdulillah tiap tahun ke PUPR proposal udah, Selama 2016 sampai 2019 setiap tahun juga diupayakan, namun sampai kini belum juga terealisasi. Bahkan, tahun inipun di ajukan kembali untuk tahun 2021, diajukan mah terus cuma belum di ACC (terealisasi_red),” jelasnya, saat ditemui di kediamannya.

Terkait viralnya kondisi jembatan, ia mengapresiasi hal tersebut, menurutnya dengan viralnya kondisi jembatan ini, semoga pihak Pemkab, Pemprov maupun pusat bisa lebih memprioritaskan pembangunan jembatan ini.

“Semoga dengan teriakan warga bisa membantu proses pengajuan biar pemerintah (Pemkab, pemprov, pusat_red) pun tau bahwa jembatan tersebut sangat penting,” imbuhnya, seraya berharap jembatan ini bisa dibangun dari mana pun baik dari Pemkab atau Pemprov maupun Pusat.

Tak hanya itu, Kepala Desa yang kerap disapa ‘Bu Lurah Enok’ pun menghimbau agar kendaraan sejenis Truck (bermuatan berat_red) untuk jangan dulu melintasi jembatan tersebut.

“Menghimbau untuk kendaraan besar jangan dulu melintasi jembatan itu, seperti halnya tadi pagi,” pungkasnya.

Pantauan wartawan sekilasindonesia.id, di area jembatan ini pula terdapat hamparan sawah yang begitu luas. Tentunya ini merupakan akses para petani dalam melakukan kegiatan. Dan banyak lagi manfaat dari jembatan penghubung ini.

Terlihat kondisi jembatan dengan besi yang berkarat, dan kayu sebagai penopang landasan jalan yang terlihat mulai rapuh dan rusak.

Reporter: Usep

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *